Lihat ke Halaman Asli

E. Nugroho

Dokter, ilmuwan, seniman, pengamat bahasa

Vaksin Anti-Kanker Rahim: Perlukah?

Diperbarui: 10 Juni 2016   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vaksin anti kanker rahim: Perlukah?
==============================

[caption caption="Sumber: https://www.cdc.gov/polio/images/about-polio-vaccine.jpg"][/caption]

Sumber foto:  https://www.cdc.gov/polio/images/about-polio-vaccine.jpg

Banyak wanita bingung dengan pertanyaan di atas. Ada yg ingin vaksinasi, tapi mahal. Hampir 3 juta rupiah utk 3 kali suntik Gardasil atau sejenisnya. Ada yg punya uang, tapi antara yakin dan tdk yakin soal vaksinasi ini.

Baca ini dulu:

*T*: Apa penyebab kanker rahim?
*J*: Salah satunya adalah virus HPV.

*Tanya*: Bagaimana virus HPV ditularkan?
*Jawab*: Pd org dewasa terutama ditularkan lewat hubungan seks. Ada org yg mendpt virus dr ibunya pd saat dilahirkan (19%). Ada juga bayi2 yg memperoleh virus entah dari mana (16%); mgkn dr berbagai org yg merawat dan mencebokinya. Sebgn besar dr virus ini lenyap begitu saja di kemudian hari.
Jadi, sebgn besar org (80%) tdk memiliki virus ini.

*T*: Perlukah pemeriksaan utk mengetahui ada tdk nya HPV pd wanita?
*J*: Tdk perlu. Krn percuma, tdk ada yg bisa dilakukan.

*T*: Pria perlu diperiksa?
*J*: Tidak.

*T*: Siapa yg perlu vaksin HPV ?
*J*: Anak perempuan usia 11 -26 tahun, khususnya yg blm menikah. Vaksin tdk dianjurkan digunakan pd wanita di atas 26 tahun. (_Dokter atau laboratorium yg menganjurkan vaksinasi pd usia di atas itu mgkn sekali punya motif lain, yg bukan kesehatan pasien_.)

Belakangan anak laki2 juga dianjurkan utk divaksinasi, supaya tdk menulari isterinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline