Lihat ke Halaman Asli

Laporan hasil survey pilkada: INES vs lembaga survei mapan

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada artikel saya sebelumnya #mce_temp_url# saya menantang lembaga survei untuk mengeluarkan hasil survey untuk pilkada setelah "tiarap" karena dipermalukan oleh para pemilih di putaran pertama. Secara kebetulan sehari setelah artikel saya muncul, INES dengan berani memperkirakan bahwa JokoWi-Basuki akan menang telak 72%. Setelah kemunculan hasil survey INES-lah, para pollster segera mengumumkan hasil mereka secara berturut-turut bahkan sampai melewati batas waktu keramat yaitu masa tenang.

Bagi saya, putaran kedua ini kembali pertempuran antara INES melawan lembaga survei yang mapan. Pada putaran pertama, INES adalah satu-satunya yang memprediksi bahwa pilkada akan terjadi dua putaran dan JB akan menang dalam  putaran pertama sedangkan lembaga survei yang lain menyatakan bahwa FN yang akan menang bahkan menang dalam satu putaran dengan perolehan JB yang berkisar di 15%.

Aktivis vs Akademisi

INES (Indonesia Network Election Survey) didirikan oleh Haris Rusli dan dipimpin oleh Gatot Triyono, MBA. #mce_temp_url# Mereka bukanlah orang dengan latar belakang akademis tetapi aktivis. Haris Rusli Moti dikenal sebagai ketua petisi 28 yang sangat kritis pada pemerintahan SBY. Sang aktivis ini pernah berdarah-darah dihajar aparat saat demo. Kalau ingin melihat sepak terjang petisi 28 selama ini, silakan lihat disini #mce_temp_url#

Disisi lain, lembaga survei yang mapan digawangi oleh para (mantan?) akademisi. Kemunculan pollster di Indonesia dimulai dari Lembaga Survei Indonesia yang didirikan oleh para akademisi keluaran Ohio State University (bangga sedikit karena kebanyakan senior saya ;)). Ada tiga nama penting diawal pendiriannya yang dikemudian hari mereka berpisah untuk membentuk lembaga sendiri yaitu Saiful Mudjani (masih di LSI tetapi membuka lembaga tersendiri: Saiful Mudjani Research and Consulting/SMRC),  Deni JA (mendirikan LSI/Lingkaran Survei Indonesia...karena singkatannya sama, sampai sekarang banyak orang yang tidak bisa membedakan kedua...termasuk di kompasiana, ada beberapa tulisan yang membuat analisa ngawur karena tidak bisa membedakan keduanya) dan M.Qodari (yang sekarang mendirikan Indobarometer). Pada tabel saya dibawah ini, keempat lembaga tersebut saya tempatkan diatas karena mereka relatif satu perguruan. Kempat lembaga inilah yang selama ini menjadi rujukan di media massa, terutama di TV sehingga mereka memang sangat established.

SSSG adalah kekuatan yang menarik karena digawangi oleh seorang aktivis sekelas Fajroel Rahman sehingga secara entitas mirip dengan INES walaupun jauh lebih mapan dalam dukungan dana.

Tegas vs Malu-malu untuk mencari aman

Kalau kita melihat hasil survei untuk memprediksi hasil putaran kedua, kembali ada perbedaan yang cukup menyolok antara INES dan lembaga survei yang lain.

Lembaga

FN

JB

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline