Lihat ke Halaman Asli

Jokowi - JK Tak Harmonis ?

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepemimpinan Jokowi - JK mulai gonjang-ganjing. Internal Jokowi bereaksi keras atas dominasi JK dalam pengambilan keputusan-keputusan Jokowi. Internal Jokowi berusaha menahan laju dominasi JK. Hal ini justru dianggap kontra produktif terhadap efektivitas pemerintahan mendatang. Direktur eksekutif Poll Tracking Institute, Hanta Yudha, di Jakarta, Kamis, 18 September 2014 menegaskan, JK sebetulnya bisa berbuat banyak untuk membantu Jokowi agar tak tersandera janji-janji politiknya. "..Hanya saja di internal Jokowi ada yang berusaha menghambat langkah JK. Padahal, kalau perlu tambahan kekuatan DPR, JK bisa turun gunung. Misalnya mendekati PPP, Golkar, Demokrat, dan lainnya", ungkap Yudha optimis. Yudha pun menilai ada kerentanan politik di internal Jokowi sendiri, yang bisa mengganggu efektifitas pemerintahan. Semestinya, Jokowi harus melakukan perbaikan sistem. Sebab, sistem yang baik dengan presiden yang lemah, akan membuat pemerintahan juga tidak efektif, dan sebaliknya. "Presiden yang kuat seperti SBY dengan sistem yang buruk, maka akan seperti sekarang ini. Dalam demokrasi keduanya harus kuat", ujar Yudha. Yudha menambahkan, kalau keduanya lemah, maka pemerintahan Jokowi akan mudah goyang oleh politik, dan sulit bisa bekerja efektif. "Memang selama tidak melanggar hukum, etika, makar, dan pengkhianatan pada negara, dan tetap berpihak kepada rakyat, maka presiden tak bisa dimakzulkan", ujar Yudha. "Tapi, kalau pemerintahannya tidak efektif, terus saja digoyang, maka tak bisa kerja untuk negara",kata Yudha. (fs)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline