Lihat ke Halaman Asli

Analisis Artikel Dampak Perceraian dan Pemberdayaan Keluarga Studi Kasus di Kabupaten Wonogiri

Diperbarui: 6 Maret 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nugraheni Nuraini 222121050

Nusyaiba 'Ainun 222121074

Wahyu samiaji 222121065

Hamdan Aminus 222121047

1 . Menurut penuturan Haryadi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka

perceraian di Wonogiri antara lain (Wawancara dengan Haryadi, S. Ag., M. Si, 26 Juli 2011):

 alasan terbesar pernikahan dibawah umur yang menikah pada usia kurang dari

16 tahun, pasangan pernikahan ini labil dalam menjalani kehidupan ekonomi, menjalar kepada masalah ekonomi keluarga, orang cenderung ke arah konsumtif, produktifitas untuk konsumtif bertambah, pola berpikirnya labil, apalagi masalah pemahaman dan pengamalan agama cenderung sangat rendah sekali. Sehingga mempengaruhi pola pemikirannya dalam

membangun keluarga.

Rendah tanggung jawabnya keluarga, motivasi yang paling kuat dalam keluarga adalah merasa diuji oleh Allah, motivasi kepada Allah Swt, di sana ada pahala, kalau tidak ada mentalitas agama kalau seneng dipakai, kalau tidak senang yang sudah ditinggalkan. 

Pengaruh lingkungan juga sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline