Lihat ke Halaman Asli

Ndak akan Ketuker kok

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ndak akan ketuker kok

“Kalo udah rezeki, jodoh dan bahagia itu milik kita, gak bakal ketuker kok ama yang lain

Kalimat itu terasa pas, keluar seketika dari pemikiran. Yah, bermuhasabah 3 bulan lagi aku beranjak umur yang ke-24. Di penghujung umur ke 23 ini, sesuai target jangka panjang adalah tahun dimana aku menyelesaikan pendidikan di kampus rakyat nan tercinta ini, dan alhamdulillah Juli pun adalah waktu yang direncakan untuk proses sakral wisuda yang telah aku jalanin. Ya dengan nomor urut wisuda 547 yang telah aku pegang ketika Juli 2013. Aku wisuda, dan keluarga ikut bangga juga.

Berbicara tentang rezeki, jodoh dan bahagia memang menjadi pembicaraan yang menjadi cara mendefinisikan kesuksesan hidup - bagi sebagian orang termasuk aku. Yah setelah pendidikan tinggi, dengan orang tua yang telah berusaha bersama-sama melaluinya, tentunya selanjutnya adalah apa yang dapat aku perbuat. Tidak hanya bagi sendiri, namun bagi keluarga, masyarakat bahkan dunia. Kadang kata-kata ini seakan idealis, tapi itulah sesungguhnya yang menjadi pencapaian yang akan dituju, tak hanya oleh aku, namun oleh semua orang.

Jangan pernah berpikir mempersamakan segala sesuatu pada konteks orang lain dan keberhasilannya. Soalnya, Bisa jadi penglihatan kita akan keberhasilan orang lain, itu justru bukan keberhasilan dia yang ingin capai – hanya penglihatan kilasan dari kita saja. Yah, setiap kita adalah berbeda, aku, kamu, juga mereka. Sertiap kita penuh dengan keunikan. Yang harus kita kerjakan hanya mencapai apa-apa yang berhak dan perlu usahakan dan itu bentuk dari pencapaian kita. Aku pun berbicara seperti ini pada catatan kali ini mengingat pesan orang tuaku. Tak usah ragu, tetap jalanilah hidup, karena didalamnya pasti udah ada rezeki, jodoh dan kebahagiaan yang telah Tuhan persiapkan untuk kita semua, So, yang harus kita lakukan tinggallah menjemputnya.

Tak ada bagusnya dengan yang namanya memperbandingkan. Memperbandingkan Rezeki, Jodoh, bahkan Rezeki yang kadang berbeda-beda. Berhentilah untuk memperbandingkan, karena sekali lagi, semua itu tidak akan tertukar. Yang ada mungkin hanya kita kalah saja akibat kurang cepatnya menjemput apa yang seharusnya dan sepatutnya kita dapatkan. #ntms

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline