Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Peran Orangtua dan Lingkungan dalam Menumbuhkan Konsep Diri pada Anak

Diperbarui: 29 April 2021   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep diri pada anak ialah suatu pengenalan diri dan kemampuan anak yang merupakan suatu realitas tentang bagaimana mereka memandang dan menilai diri mereka sendiri yang kemudian berpengaruh pada sikap yang mereka tampilkan. Konsep diri anak tercipta melalui perasaan anak tentang dirinya sendiri sebagai hasil dari korelasi dan pengalaman dari lingkungan terdekat, kualitas hubungan yang penting dengan keluarga atau orang tua, anak merasa mampu melakukan eksplorasi dan anak merasa berguna. Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual (Keliat, 2005).

Konsep diri terbentuk sejak manusia lahir hingga dewasa, baik dari lingkungan sekitar maupun dari informasi yang diterima. Ada beberapa hal yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri pada seorang individu seperti orang-orang disekelilingnya, kondisi fisik. reaksi orang lain, keberhasilan, kegagalan, dan lainnya. Namun apakah seorang anak kecil sudah paham tentang semua itu? Saya rasa tidak, karena anak kecil hanya senang bermain dan fokus pada hal-hal yang disukainya. Jika ada yang tidak dia sukai maka akan langsung diganti atau ditinggalkan. Maka hal yang paling besar pengaruhnya terhadap konsep diri anak adalah orang-orang di sekitarnya terutama orang tua, dimana orang tua adalah satu-satunya tempat mereka merasa aman. Maka apapun yang orang tua lakukan akan selalu teringat pada diri anak.

Saat seorang anak melakukan kesalahan kemudian dia dibentak dan dimarahi, maka suatu saat jika temannya melakukan kesalahan mereka akan melakukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya dulu yaitu membentak dan memarahi. Namun, jika saat anak melakukan kesalahan kita memberi teguran dengan halus dan sabar maka hal itu juga akan dia lakukan di lingkungan luar rumah. Bila orang tua selalu meremehkan sang anak maka sang anak juga akan senang meremehkan orang lain. Sebesar itulah pengaruh yang dimiliki orang tua terhadap terbentuknya konsep diri anak. Apakah orang tua mampu membuat anak menyayangi diri mereka sendiri dan orang lain dengan cara yang sama? itu tergantung pada bagaimana orang tua bersikap terhadap mereka.

Oleh karena itu sebagai orang tua seharusnya kita mencoba untuk lebih menghargai anak, apapun keadaannya. Jika anak melakukan hal positif, berikan feedback yang baik dapat berupa pujian atau hadiah. Namun jika anak melakukan kesalahan cobalah untuk tidak langsung marah, dekati dan tanya baik-baik alasan dia melakukan hal tersebut. Saat menasehati anak lakukanlah di rumah dan dengan suara yang halus,  jangan pernah menasehati anak di depan umum karena hal tersebut akan memberikan luka di hatinya. Sebarkanlah aura positif di dalam rumah, terutama jika ada masalah dengan suami atau istri jangan tunjukkan hal itu didepan anak.

Tanda-tanda individu yang mempunyai konsep diri positif diantaranya adalah percaya diri, mampu mengatasi masalah yang dihadapi secara mandiri, tidak rendah diri, tidak sombong saat dipuji, menghargai orang lain, menerima perbedaan dengan baik, serta mau instropeksi diri. Sedangkan seseorang yang tidak mempunyai konsep diri positif akan senang dipuji, susah menerima kritik, sombong, sering mengeluh, mencela, tidak pandai memuji, meremehkan orang lain, tidak pandai mengakui kelebihan orang lain, dan kurang percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline