Untuk pertama kalinya dalam sejarah, duel bertajuk Super Clasico yang mempertemukan River Plate dan Boca Juniors hadir di pertandingan Final Copa Libertadores 2018. Copa Libertadores atau Piala Libertadores adalah kompetisi yang mempertemukan tim-tim sepak bola terbaik se-Amerika Selatan.
Boca Juniors dan River Plate merupakan rival abadi di liga domestik Argentina. Tak heran jika kedua tim saling bertemu akan menyajikan suatu pertandingan yang kompetitif, panas, dan penuh drama. Antusias masing-masing suporter pun begitu menggelora demi mendukung tim pujaannya masing-masing.
Pertandingan pada leg pertama telah berlangsung di La Bombanera, markas Boca Juniors, pada tanggal 11 November lalu, dan berakhir hasil sama kuat 2-2. Dari hasil pertandingan, dapat dilihat bahwa pertandingan berlangsung seru dan juga panas dengan tercatanya 26 kali pelanggaran dan 6 kartu kuning. Jumlah tembakkan yang dilesakkan pun cukup berimbang, 13 percobaan oleh Boca Juniors dan 12 oleh River Plate. Tak ayal pertemuan kedua tim ini merupakan salah satu pertandingan derby terbaik di dunia, dan kelanjutan leg kedua pun kerap ditunggu-tunggu oleh para penggemar sepak bola dunia.
Pertandingan leg kedua sejatinya dilaksanakan pada tanggal 24 November waktu setempat, di Stadion El Monumental, kandang River Plate. Namun ulah sejumlah oknum suporter River Plate mencoreng sportivitas dengan melempari bis tim Boca Juniors yang sedang dalam perjalanan menuju stadion di hari pertandingan saat itu. Beberapa pemain Boca mengalami luka-luka akibat dari insiden ini. Pertandingan pun sempat tertunda beberapa jam, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengundurkan jadwal pertandingan. Dari sinilah drama di luar lapangan antara kedua tim bermula.
Conmebol (CSF), federasi sepak bola yang menaungi Amerika Selatan, melakukan pertemuan dan memutuskan untuk memindahkan venue bermain ke luar Argentina demi alasan keamanan. Santiago Bernabeu, markas Real Madrid, terpilih menjadi tempat untuk menyelenggarakan leg kedua final Copa Libertadores 2018 pada tanggal 9 Desember 2018.
Daniel Angelici, presiden klub Boca Juniors, merasa belum puas dengan hasil keputusan dari Conmebol. Dirinya merasa River Plate harusnya didiskualifikasi atas terjadinya insiden ini. Ketidakpuasannya bukan tanpa dasar, pasalnya Boca Juniors pernah didiskualifikasi dan sanksi lainnya tahun 2015 lalu, ketika suporter Boca menyerang pemain River Plate pada laga babak perdelapan final Copa Libertadores kala itu.
Seminggu sebelum dari tanggal pertandingan yang ditentukan, River Plate kembali muncul ke tengah drama dengan menolak keputusan Conmebol untuk memindahtempatkan lokasi pertandingan ke luar Argentina. Pihak River Plate sebagai 'tuan rumah' leg kedua merasa hal tersebut tidak adil bagi para suporter mereka yang mungkin kesulitan jika harus terbang ke Spanyol, yang tentunya mempengaruhi kesetaraan kondisi (home & away). Kubu River Plate juga merasa dengan dipindahkannya venue pertandingan telah mengurangi esensi dari kompetisi antar klub terbaik se-Amerika Selatan ini.
Seminggu sebelum jadwal pertandingan yang sudah ditentukan, Boca meminta River Plate didiskualifikasi, River Plate menolak pertandingan di luar Argentina. Conmebol tentunya harus bertindak tegas dan adil atas kejadian dan drama yang terjadi sesaat sebelum bergulirnya laga final leg kedua Copa Libertadores 2018 ini. Lantas langkah apakah yang akan dilakukan pihak Conmebol untuk menengahi drama luar lapangan Super Clasico ini ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H