Tahun baru merupakan salah satu waktu yang tepat untuk melakukan transformasi diri. Walaupun bisa dilakukan kapan saja, banyak orang memanfaatkan tahun baru sebagai momentum perubahan.
Ada yang ingin memulai pola hidup sehat, ada yang ingin lulus dari pendidikan yang sedang dijalani, dan banyak rencana lain yang ingin dicapai pada tahun 2020.
Berdasarkan survey oleh Inc.com tentang 10 Resolusi Tahun Baru untuk Sukses dan Bahagia tahun 2019 dari 2000 orang, ternyata 60 persen membuat resolusi tapi hanya 8 persen yang berhasil mencapai resolusinya. 10 resolusi tahun baru 2019 :
1.Diet atau makan lebih sehat (71%)
2.Olahraga lebih (65%)
3.Mengurangi berat badan (54%)
4.Menabung lebih banyak dan mengurangi pengeluaran(32%)
5.Belajar skill atau hobby baru(26%)
6.Berhenti merokok(21%)
7.Membaca lebih banyak(17%)
8.Mencari pekerjaan baru(16%)
9.Minum lebih sedikit alkohol(15%)
10.Meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarga dan sahabat (13%)
Tujuan Membaca
Dunia yang terus berubah membuat manusia harus menghadapi perubahan konstan, terlebih dalam bidang ilmu pengetahuan. Agar tetap relevan, kita sebaiknya terus melakukan pembaruan tentang informasi terkini.
Dimulai dengan membaca. Tiap orang membaca dengan tujuan tertentu. Ada yang membaca novel sebagai hiburan, ada yang membaca buku resep agar bisa masak masakan baru, ada yang membaca untuk mencari alamat.
Walaupun ketiganya membaca tapi tujuannya berbeda, pembaca novel membaca untuk menghibur diri, sedangkan yang lainnya mencari informasi tertentu, dimana informasi tersebut dapat diakses kembali ketika dibutuhkan, bukan sebagai pengetahuan tiap pembacanya.
Memahami, menghafal, dan belajar membutuhkan proses dan usaha yang berbeda-beda. Menurut Walter Kintsch, Untuk dapat memahami sebuah teks, pembaca menghubungkan ide-ide yang terpisah dalam teks koheren secara garis besar yang menyerupai teks.
Mereka dapat mengartikan sebagian besar kata dan mampu menarik kesimpulan yang diperlukan antar kalimat, paragraf, dan bagian yang lebih besar dari sebuah teks. Ketika mereka menarik kesimpulan, mereka dapat membedakan topik-topik atau ide-ide yang lebih mendetail.
Jika diminta untuk mengingat teks setelah membacanya, mereka cenderung mengingat topik memiliki arti luas, tetapi tidak mendetail.
Menghafal membutuhkan latihan dan karena itu dibutuhkan lebih banyak usaha dibandingkan dengan memahami. Pembaca yang membaca ulang teks beberapa kali, dan memusatkan perhatian pada ide-ide yang memiliki arti luas dan beberapa detail, lebih mampu mengingat kembali apa yang telah mereka latih, apalagi jika diminta untuk menghafal. Penghafalan sering kali dilakukan siswa ketika belajar untuk ujian.