Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Ide tentang Cara Melaksanakan Resolusi Tahun Baru

Diperbarui: 1 Januari 2018   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay

Di hari kedua tahun 2014 ini saya mulai lagi menulis di Kompasiana. Karena kesibukan di tempat kerja yang baru, saya akhirnya menyempatkan diri untuk kembali berkomitmen untuk menulis. Sebuah resolusi baru untuk menulis, bisalah dikatakan demikian.

Omong-omong soal resolusi, banyak sekali di berbagai media sosial  kita temukan postingan-postingan teman-teman kita tentang resolusi 2014, target-target 2014. Mulai dari yang membuat statement, sampai yang meremehkan makna resolusi baru. Kali ini saya ingin membahas yang namanya "resolusi". Secara bodoh-bodohan, "resolusi" menurut google translate, yang sesuai dengan tema kali ini adalah "ketetapan hati". Ketetapan hati untuk melakukan sesuatu/mencapai sesuatu di 2014.

Kalau saya buat sebuah analogi di area publikasi ilmiah, ketika kita membuat "resolusi baru", itu mirip dengan kita membuat "definisi masalah baru" atau "definisi target baru". Ambil contoh, ketika kita membuat resolusi tahun 2014 ini untuk menurunkan berat badan 15 kg, itu berarti kita membuat definisi masalah baru kita di tahun 2014 seperti ini: "bagaimanakah cara menurunkan berat badan saya sampai 15 kg?"

Contoh lain: "Di tahun 2014 harus mampu membuat 2 publikasi ilmiah internasional." Fine! Resolusi yang positif.

Yang jadi masalah pada umumnya adalah: setelah kita membuat resolusi, kita seringkali gagal untuk menjadi konsisten sepanjang tahun untuk mewujudkan resolusi tersebut. Lalu bagaimana caranya agar resolusi kita berhasil (setidaknya bisa mencapai 50% target)?

Jujur, saya belum pernah membuat resolusi yang bisa saya laksanakan secara konsisten sampai akhir tahun. Namun demikian, setidaknya kali ini saya memilih satu pendekatan "problem solving" dari buku Engineering Your Future: A Comprehensive Introduction to Engineering,(William C. Oakes, Les L. Leone, dan Craig. J. Gunn). Salah satu metode yang saya pikir cukup bisa diaplikasikan adalah metode "Divergence and Convergence". Saya sendiri menyebutnya "Gather, then select" (kumpulkan, lalu pilih). Dengan metode ini, resolusi yang kita buat di awal tahun dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah konkrit:

1. What is wrong?

a. Gathering:  Katakanlah sebuah masalah: "Bagaimana menurunkan berat badan 15 kg?", yang secara umum dapat disebut sebagai masalah: "Badan saya terlalu berat, beratnya harus dikurangi". Pada proses ini, kumpulkanlah beberapa cara yang memberi peluang untuk memecahkan masalah tersebut, misalnya: mengurangi makan malam, mengurangi nasi, diet ketat, seleksi jenis makanan, melakukan kalkulasi jumlah kalori setiap kali makan, mengatur jadwal makan, dan sebagainya. Kumpulkan sebanyak-banyaknya.

b. Select: Setelah banyak peluang metode terkumpul, pilihlah metode-metode mana saja yang kira-kira bisa dilakukan (sesuai dengan kemampuan). Mungkin saja ada tiga metode yang memungkinkan, yaitu mengurangi makan malam, mengurangi makan nasi, dan mengatur jadwal makan.

2. What do we know (related to our resolution)?

Ini adalah proses pengumpulan informasi, terkait masalah yang kita hadapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline