Lihat ke Halaman Asli

Pemilu, Siapa yang Diuntungkan?

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang pasti bukan rakyat. Itu adalah jawaban yang mungkin akan terdengar. Jika pertanyaan dikembangkan menjadi mengapa bukan rakyat yang diuntungkan. Jawabannya sederhana saja, ketika melakukan perumusan program kerja apakah para calon benar-benar tahu menahu mengenai apa yang dibutuhkan oleh rakyat ? sekali lagi yang dibutuhkan oleh rakyat. Sebenarnya sangat sederhana ketika melihat seseorang mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin, cukup dengan melihat lingkungan tempat dimana dia berada dan bagaimana perilakunya terhadap lingkungan sekitar itu.

Saya jadi ingat tentang seorang kawan yang selalu saja menolak untuk diangkat menjadi ketua organisasi atau direktur perusahaan. Ketika saya selidiki, ternyata ada suatu simpulan yang menarik. Tidak semua orang mampu menjadi seorang pemimpin diluar kapabilitasnya dia sebagai pemimpin dirinya sendiri. Jika untuk mengatur dirinya sendiri, mengendalikan dirinya sendiri masih sukar, maka dapat dipastikan dia akan sulit untuk mengatur sebuah pola yang sistematis dan terukur.

Seorang pemimpin memang dipilih namun sangat tidak relevan jika kita tidak paham betul siapa calonnya, bagaimana lingkungannya, berapa besar rasa tangguhnya menghadapi ujian yang akan terjadi. Seorang pemimpin tidak cukup pintar, namun juga harus penuh empati-simpati. Bukan sekedar dari kalangan praktisi maupun akedimisi namun yang memang dia mampu untuk mengatur dirinya sendiri.

Pemilu hanyalah sebuah sarana untuk memberikan dukungan moril kepada sang calon pemimpin dan harus mengetahui bagaimana watak-sifat-karakter calon pemimpin tersebut baik secara personal atau keseluruhan. Selama kita (Rakyat) tidak mengetahui bagaimana waktak-karakter-sifat-watak yang akan memimpinnya, maka hanya orang berpengaruh yang tertawa paling keras.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline