Lihat ke Halaman Asli

Catatan Sebuah Pena

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hmm, diantara sebuah titik dan garis yang ku lukiskan, ternyata bukan hanya merangkai menjadi sebuah sketsa maupun seuntai kata, atau sebaris kalimat bahkan lebih dari itu. Sebuah buku !!! . . . Ya, sebuah buku yang menceritakan secara runtun, detail dengan alur yang mengalir. Sebuah kisah romantisme yang penuh intrik dan air mata. Sebuah kisah tentang pengalaman hidup, yang penuh perjuangan dan keringat, tidak sedikit pula tentang kepedihan, kesedihan hingga suka cita meraih sebuah impian. Sebuah kisah perjuangan, titik darah penghabisan demi sesuatu yang diyakini kebenarannya. Sebuah kisah penuh inspirasi, keberubahan sikap menjadi jauh lebih religius dan santun. Sebuah kisah menggugah jiwa, menyadarkan umat untuk kembali ke Jalan yang Lurus, untuk kembali memeluk sebuah Iman yang Lurus, untuk kembali kepada ajaran yang benar.

Banyak hal yang terangkai dari diriku ini. Sebuah pena yang sederhana, yang mungkin harus dikocok-kocok terlebih dahulu agar tinta hitamku keluar. Yang mungkin terselip disaku kemeja, atau di kotak alat tulis bersama pensil dan bulpen. Atau dijadikan corat coret didinding yang putih oleh si kecil yang ingin tahu. Bahkan juga dikolong meja selama berhari-hari karena si empu lupa bahwa aku terjatuh.

Apa yang ku hasilkan hanyalah sebuah titik dan garis. Hanya sedikit sekali yang ku keluarkan. Akan tetapi, dengan sedikit itulah, manusia dapat mengetahui apa yang dia tidak ketahui sebelumnya. Sebuah ilmu yang membawa mereka pada kebaikan atau keburukan. Tidak semua tintaku menggoreskan sebuah hikmah, namun tidak semua tintaku hanya menggoreskan petaka. Semua bergantung kepada siapa yang menggerakkanku, apa yang dia inginkan, apa yang dia ingin karyakan, yang ingin dihasilkan. Tugasku hanyalah mengeluarkan tinta yang ada dalam diriku, hingga dia mengisiku kembali atau membuangku.

Namun satu hal yang selalu aku panjatkan. Semoga tinta yang keluar ini memberikan karya yang bermanfaat bagi manusia. Dan jika aku dihempaskan, aku tidak terbebani oleh apa yang aku keluarkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline