hari Senin, tanggal 7 Desember 2015. Di pagi hari yang cerah dan angin berhembus sedikit kencang. Terjadilah hari-hari remedial setelah Ulangan Akhir Semester 1. Banyak murid-murid yang tidak masuk dan ada juga murid yang sengaja masuk siang agar mereka bisa bersantai di rumah di pagi harinya. Dan pada hari itulah, ada matapelajaran yang harus saya remedialkan dan tanpa kecuali pelajaran Sosiologi juga.
Alangkah kaget dan gegernya semua murid-murid kelas X angkatan saya bahwa semuanya mendapatkan remedial sosiologi dari guru kami, Pak Wajeng. itu membuatkan kami bertanya-tanya, kenapa bisa terjadi? Dan lebih kagetnya lagi, ternyata tugas remedialnya adalah MEMBUAT ACARA BAKTI SOSIAL DI PANTI ASUHAN! Wooooww, sungguh “elegan” sekali tugasnya -_-. Di hari itu juga, saya dan teman-teman kelas saya segara memberitahukan semua teman sekelas dan segera ingin membentuk kepanitiaan dalam acara ini. Kata beliau, banyak nilai-nilai dari muridnya yang masih belum lengkap dan masih ada juga yang di bawah KKM. jadi, mau nggak mau, beliau menerapkan tugas remedial ini untuk semua muridnya. Mau yang sudah di atas KKM, harus tetap melaksanakan remedial ini. Dan hanya untuk mendapat nilai pas KKM (75) atau mungkin bisa lebih setelah acara tugas itu.
karena mereka rata-rata sudah pulang semua dan hanya tersisa saya dan teman saya yang perempuan beberapa orang. Saya sengaja untuk pulang terakhir, karena saya ingin tahu apa saja remedial saya dan ternyata saya yang akhirnya memberitahukan mereka tentang itu. Alhasil, rapat untuk menentukan kepanitiaan dan sebagainya dilakukan pada besok harinya.
Di sore harinya, kami membahas tentang bakti sosial ini di grup BBM dan LINE kelas kami. Banyak dari mereka berkomentar seperti ini, “kenapa sih hari remedial tugas kek gini?” “itu tuh apa nggak ngeluarin dana yang banyak?” “ah, dasar Pak Wajeng. Selalu kasih nilai yang susah-susah” “emangnya mau cari panti asuhan dimana? Cepetan kita survey, soalnya udah ada kelas lain yang ngetag panti asuhan deket-deket sini!” kurang lebih seperti itu lah komentar teman-teman saya dan saya juga berpikiran yang seperti itu. Acara tugas ini harus dibuat secepat-cepatnya dan harus sebelum tanggal 19 Desember. Karena akan diadakan pameran foto-foto dari acara itu. Woooooowww, emang sudah pasti bakal keteteran sama briefingnya yang berhari-hari.
Pada hari Selasa, 8 Desember 2015. Kami sekelas berkumpul di pinggiran lapangan sekolah untuk rapat tentang acara ini. Suasana agak sedikit tegang dan disambi dengan candaa-candaan khas dari teman saya. Setelah berpikir dan berbicara dengan teman saya satu sama lain. Akhirnya terpilihlah Alika sebagai Ketua Pelaksana dan Shofiyul sebagai Wakil Ketua Pelaksana, Tim Kreatif, dan lainnya serta seksi-seksi, seperti seksi konsumsi, seksi perlengkapan, seksi dokumen, dan sebagainya.. Saya di sini sebagai Seksi Konsumsi. Setelah itu, kita nentuin uang buat pantungan. Awalnya ada yang mau ngusulin Rp 50.000/anak. Tapi kalau dipikir-pikir, itu terlalu lebih dan kita sebenarnya ingin cari panti asuhan yang anaknya sedikit, biar kita bisa kasih banyak buat mereka. Akhirnya, kita sudah sepakatkan untuk pantungan Rp 35.000/anak. Lalu, kita boleh menyumbang apa saja yang kita punya, boleh pakaian yang masih layak pakai , buku-buku bekas, atau bisa kalau dari para donator lain yang ingin membantu juga bisa. setelah rapat itu teman-teman saya melakukan survey pertama untuk mencari panti asuhannya. Mereka berpencar ke segala arah.
Pada hari Rabu, 9 Desember 2015 bertepatan pada Hari Libur Nasional Pilkada. Di hari ini, seharusnya kami bersantai-santai dan berbaring di planet kasur. Tapi apa daya, kami harus mengadakan rapat kembali di Rumah Syifa. Sebelumnya, saya berkumpul dulu di sekolah dan saya nebeng sama Bang Dul. Eh, maksudnya Asraf. Wkwkwk…. Ketika saya sudah sampai di Rumah Syifa, ya walaupun agak nyasar-nyasar dikit. Kami rapat kembali untuk membahas acara ini. Mulai dari penetapan seksi-seksi dan pengeditan proposal. Saya diubah lagi menjadi Seksi Pelengkapan. Di sana, kami telah merencanakan agenda-agenda acara dan pemainan-pemainanan apa saja yang ingin kita mainkan bersama anak-anak panti. Lalu, di hari itu pula, teman-teman melakukan survey lagi. Surveinya dari yang Kranggan, ada yang di dekat Puri Gading, Kampung Sawah, dan yang lainnya.
Dari survei pada waktu itu, Panti Asuhan yang di Kranggan katanya tempat bagus dan view tempat juga mendukung serta cocok untuk pameran foto. Sebelumnya tempat itu sudah kami beritahu gurunya. Tapi katanya, tempatnya terlalu jauh dan tidak sesuai dengan persyaratan lokasi yang hanya boleh sampai Bekasi Selatan. Ya mau gimana lagi? Kita tidak jadi dengan tempat itu. Lalu, di Kampung sawah, kami juga membatalkannya dan begitu juga yang di dekat Puri Gading karena sudah diambil oleh kelas X-1.
Lalu setelah itu, kami mempertimbangkan itu semua. Di sana, Tim Kreatif sudah berpikir tentang permainan apa saja yang ingin mainkan. Seperti, permainan lawan kata, tali, douchball, adu kekompakan, dan juga peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan. Sehabis itu, kami pulang ke rumah untuk melanjutkan hari besoknya
Pada hari Kamis, 10 Desember 2015. Kami mengumpulkan uang patungan untuk sumbangan, alat-alat serba-serbi apa lah yang telah dirinci dan di hari itu tidak diadakan rapat dulu dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Sebenarnya saya di hari Jumat dan Sabtu itu, tidak menghadari di rapat lanjutan dan persiapan lainnya dan saya juga tahu posisi saya di sini sebagai Seksi Perlengkapan. Tapi mau gimana lagi, saya izin kepada teman-teman saya karena pada dua hari itu saya mengikuti Pelantikan Ekskul di sekolah saya. Dan lagi-lagi, saya bertemu dengan Pak Wajeng. Oh, Nampak akan menjadi “mimpi buruk” di awal saya mikirnya dan tapi ternyata tidak. Ah, sudahlah. Topiknya udah melenceng nih, kalo pengen saya ceritaiin, bukan di entri ini :v
Teman saya bilang pada hari kedua terakhir itu melakukan survey kembali. Mereka akhirnya telah menemukan panti asuhan bernama “Marhamah”, di daerah Galaxy tapi yang di sebelah kampungnya dan tempat itu lah yang akan kami kunjungi nanti di hari Minggu paginya. Persiapan-persiapan perlengkapan dan segala apa yang dibutuhkan.