Lihat ke Halaman Asli

Nuansa Garini

Mahasiswa Sastra Arab Al Azhar Cairo

Pelarian

Diperbarui: 28 Juli 2021   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara matamu yang diam dan damai

Dan jiwaku yang resah dan tak sabar aku melihat pelarian

Daripada kehancuran dan kekeringan,

daripada air darah yang dihisap anak menjadi kehilangan.

Atau kuambil waktuku untuk berlari, memasukan kehidupan ke dalam perutku dan kecut asam kepada indraku.

Kemudian kepada kesakitan, menelusup dengan angin meraba kabarmu, 

mengintipnya melalui jendela, dan kembali dengan serpihan kaca. 

Menjadi hilang atau menjadi hancur, yang mana jalanku?

Al Maqdis Alqabary

Distrik Tujuh

Cairo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline