Lihat ke Halaman Asli

Pemilihan Ketua Dewan Adat Wehea, Potret Demokrasi dalam Masyarakat Adat Wehea

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bertempat di Desa Bea Nehas, Kecamatan Lebeng Wehea (Muara Wehea), dilaksanakan pertemuan adat Suku Dayak Wehea yang melibatkan 6 kampung asli di Kecamatan Lebeng Wehea dan Kung Beang yang tersebar di bantaran Sungai Tlan dan Sungai Wehea.

Dalam pertemuan tersebut juga dipaparkan mengenai potret terkini dari kondisi sumberdaya manusia (SDM) dari masyarakat adat Suku Dayak Wehea, yang masih memprihatinkan hingga kini. Pertemuan yang melibatkan seluruh tokoh adat dan desa dalam wilayah adat Suku Dayak Wehea juga mendiskusikan beragam hal penting terutama terkait dengan tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Suku Dayak Wehea dimasa depan.

Pemilihan Ketua Dewan Adat Wehea

Menyadari perkembangan dan konstelasi yang terjadi dewasa ini, para insan masyarakat adat Dayak Wehea kemudian merasa perlu untuk duduk bersama dalam mendiskusikan banyak hal, yang salah satu agenda utamanya adalah terkait dengan tindak lanjut dari Kongres Masyarakat Adat Wehea yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 November 2013 di Balai Budaya Dayak Wehea Nehas Liah Bing, dan kemudian dilanjutkan di Hutan Lindung Wehea pada tanggal 5-7 Desember 2013.

Dalam kedua pertemuan tersebut, salah satu rekomendasi yang berhasil disepakati adalah melaksanakan pembenahan terhadap kelembagaan adat mulai dari tingkat desa hingga ke tingkat yang lebih tinggi dan hal tersebut akhirnya terwujud dalam sebuah pertemuan adat yang dilaksanakan pada Sabtu (1/3/14) dimana pertemuan tersebut mengagendakan pemilihan Ketua Dewan Adat Wehea.

Dalam proses pertemuan yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 wita, akhirnya tepat pukul 16.30 wita, para Kepala Adat dari 6 desa yang tergabung dalam Dewan Adat Wehea sesuai dengan amanat Kongres Dayak Wehea berkumpul bersama untuk selanjutnya memilih Ketua Dewan Adat Wehea, yang juga untuk menjawab pengunduran diri Bapak Wang Lung Lenget yang sebelumnya sebagai Kepala Adat Besar Dayak Wehea.

Pemilihan yang berlansung sederhana dan dilaksanakan oleh 6 Kepala Adat dari 6 kampung tersebut akhirnya menyepakati dan memilih Bapak Tleang Lung, Kepala Adat Desa Dea Beq sebagai Ketua Dewan Adat Wehea.

Menurut Siang Geah, seorang tokoh muda dari Masyarakat Adat Wehea mengungkapkan bahwa terpilihnya Ketua Dewan Adat Wehea merupakan sebuah perjalanan panjang dari segala proses yang telah dilakukan selama ini, dan Dewan Adat tersebut juga kedepannya akan menjadi representasi dan perwakilan masyarakat adat Wehea baik didalam wilayah adat Wehea yang membentang mulai dari Keham (Batu Ampar) di bagian selatan hingga ke batas Kabupaten Kutai Timur – Berau, hingga ke perbatasan dengan Kecamatan Bengalon dan juga hingga ke perbatasan dengan Sungai Marah, serta juga menjadi wakil dari masyarakat adat di luar wilayah adat, baik di tingkat Kabupaten Kutai Timur maupun tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara itu, sebelum pemilihan Ketua Dewan Adat Dayak Wehea, Ngew Ding, Kepala Desa Bea Nehas mengungkapkan bahwa sesuai tradisi Suku Dayak Wehea, seorang Kepala Adat baru dapat dipilih kembali setelah seseorang yang memangku jabatan itu meninggal dunia, tetapi karena situasi dan kondisi kesehatan dari orang tua kami yang terus menurun, yaitu Bapak Wang Lung Lenget yang sangat kami hormati, dan beliau dengan besar hati menyampaikan kepada kami dalam pertemuan adat sebelumnya bahwa beliau mengundurkan diri, sehingga kita harus segera memilih siapa yang menjadi Ketua Dewan Adat yang telah kita sepakati pasca Kongres Masyarakat Adat Wehea beberapa waktu lalu. Saya mengharapkan agar hari ini dapat terpilih Ketua Dewan Adat Dayak Wehea, dan kita tidak perlu terpengaruh oleh apapun pernyataan dari pihak lain, lanjut Ngew Ding.

Tleang Lung, pasca terpilih menjadi Ketua Dewan Adat Wehea mengungkapkan bahwa tantangan yang harus dihadapi masyarakat adat Dayak Wehea dimasa depan, oleh karena itu beliau menyampaikan agar seluruh masyarakat adat Dayak Wehea dapat berjalan bersama.

Sebuah perjalanan awal baru dimulai oleh masyarakat adat Dayak Wehea, tantangan maupun rintangan dimasa depan akan semakin tinggi sehingga diperlukan sebuah kebersamaan dalam membangun Wehea menjadi lebih baik…..Selamat kepada Bapak Tleang Lung, semoga dapat berkarya secara maksimal dalam memajukan WEHEA…..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline