Lihat ke Halaman Asli

Teh, Tetap Cermat Walaupun Bermanfaat

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hampir semua orang di Indonesia mungkin sudah pernah minum teh.  Minuman ini banyak memiliki penggemar, baik dewasa maupun anak-anak.  Tidak heran banyak produsen minuman melihat hal tersebut sebagai lahan bisnis baru yang cukup menguntungkan.  Oleh karena itu, kini banyak kita jumpai produk teh siap minum dengan aneka bentuk kemasan. Selain itu, teh kini menjadi minuman pelengkap makan kita.

Pada dasarnya, yang dimaksud dengan teh tentu saja minuman yang diolah dari tumbuhan yang bernama latin Camellia sinensis.  Meskipun kini istilah teh kerap digunakan untuk minuman seduh lainya baik bunga, akar, maupun rempah-rempah.  Namun, secara umum teh digolongkan menjadi 4 macam, yaitu teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan teh putih.  Dari keempat jenis teh tersebut mungkin yang agak asing adalah teh putih.  Teh putih merupakan teh yang terbuat dari kuncup daun teh yang belum mekar dan diolah seminimal mungkin sehingga warnanya tidak menjadi gelap.  Karena diolah seminimal mungkin maka daun teh ini tidak teroksidasi sehingga kandungan poliphenol (zat antioksidan) terutama Catechin masih banyak.  Kandungan antioksidan inilah yang dapat menangkal radikal bebas sehingga dapat menghambat penuaan dini serta kerusakan DNA yang erat hubungannya dengan penyakit tumor maupun kanker.

Selain kaya akan antioksidan, teh juga disebutkan oleh New Zealand Dental Association bermanfaat bagi kesehatan gigi.  Teh mengandung fluoride yang dapat bermanfaat untuk tulang dan menghambat kerusakan gigi.  Kandungan fluoride dalam tanah ternyata dapat diserap oleh tanaman teh dan terkumpul dalam daun.  Sementara itu, kandungan tanin (zat warna dalam teh) dapat meningkatkan ketahan enamel gigi dari zat asam sehingga dapat mencegah terjadinya karies gigi.  Selain itu, kandungan flavonoid pada teh juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak pada permukaan gigi.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengkonsumsi teh.  Salah satunya adalah bagi anda yang memiliki masalah terhadap kekurangan zat besi.  Ternyata, teh juga dapat mengganggu penyerapan zat besi, terutama zat besi dari sayuran.  Oleh karena itu, agar tubuh tidak kekurangan zat besi karena minum teh maka ada baiknya diimbangi dengan konsumsi makanan yang mengandung vitamin C maupun zat besi hewani.   Hal yang perlu diperhatikan setelah minum teh adalah kebersihan gigi.  Ada baiknya untuk teratur menyikat gigi karena tanin pada teh juga dapat melekat pada gigi yang dapat membuat gigi menjadi tidak putih.  Selain itu, jika anda memiliki masalah sulit tidur ada baiknya untuk tidak minum teh pada malam hari karena teh juga mengandung kafein meskipun kandungannya tidak sebanyak kopi.  Kandungan kafein banyak ditemukan pada teh hitam.  Namun, kandungannya hanya setengah dari kopi yaitu 30-55 mg per cangkir.  Fakta lain seperti yang pernah saya sebutkan di tulisan saya sebelumnya (Awas, Jangan Campur Susu dengan Teh) bahwa konsumsi teh bersamaan dengan konsumsi susu tinggi kalsium dapat menyebabkan gangguan ginjal terutama pada pria.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline