Tembalang, Kota Semarang (13/01/2021) Kasus COVID-19 mengalami peningkatan terus menerus setiap harinya, sehingga tercatata total kasus COVID-19 di Kota Semarang sudah mencapai 1441 yang positif. Virus Corona mematikan kelompok usia muda bahkan anak-anak dapat terinfeksi virus.Dari yang disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulangan bahwa kematian anak akibat virus COVID-19 di Indonesia tertinggi se ASEAN.
Dalam kasus tersebut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka virus corona yaitu membudidayakan cuci tangan sejak dini kepada kelompok usia muda. Di tengah masa pandemic COVID-19 Universitas Diponegoro melaksanakan KKN dengan konsep pulang kampung dimana KKN Tim I Periode 2020/2021 akan dilaksanakan di wilayah tempat tinggal masing-masing dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Mahasiswa KKN Tim I UNDIP bernama Nandya Silvalinda selaku penulis dibimbing oleh Dr. Teguh Suprihatin, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing melakukan pengabdian di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Program yang dilaksanakan tentang Sosialisasi dan Edukasi mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun yang Baik dan Benar pada hari Rabu (13/01/2021) bersama anak-anak di TPQ Masjid At-Taqwa.
Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan cara sederhana dan bermanfaat untuk mencegah resiko tertular flu dan mencegah berbagai penyakit seperti diare khususnya anak-anak. Berikut ini waktu yang tepat dalam mencuci tangan pakai sabun yaitu, sebelum dan sesudah makan, setelah kontak dengan hewan, setelah dari kamar mandi, setelah memegang uang, setelah membuang sampah, setelah mengunjungi orang sakit dan lain-lain. Hal tersebut sejalan dengan point-point yang terdapat pada SDGs yaitu Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan.
Program ini berjalan dengan baik dan anak-anak terlihat antusias serta dapat diajak praktek cuci tangan dengan benar. Sebagai evaluasi program, penulis memberikan soal pilihan ganda yang berjumlah 5 (lima) buah dan nilai dari soal yang telah diberikan memberikan jawaban bahwa anak-anak sudah paham dari materi yang telah disampaikan.
Mahasiswa KKN UNDIP, Nandya Silvalinda berharap dengan adanya program ini, anak-anak mengetahui manfaat cuci tangan, cara mencuci tangan yang benar, dan waktu yang tepat dalam mempraktekkan cara tersebut atau bahkan menjadi kebudayaan dalam sesudah dan sebelum melakukan sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H