KESADARAN UNTUK MENJALANI HIDUP YANG SADAR: SEBUAH KEBUTUHAN KODRATI
LATAR BELAKANG
Sering kali, dalam menjalani kehidupan, kita dihadapkan pada berbagai pilihan tentang bagaimana kita hidup, untuk hidup, harusnya hidup dan pilihan lainya yang merupakan hak setiap pribadi (Hak Asasi Manusia / HAM) dimana setiap individu memiliki hak asasi manusia untuk mengatur dirinya sendiri, termasuk menentukan bagaimana ia menjalani kehidupannya, asalkan sesuai dengan norma sosial dan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa kesadaran dalam memilih bagaimana kita hidup adalah unsur yang mendasar dalam menjalani hidup secara bermakna..
"Hidup yang tidak diuji, tidak layak dijalani" --Socrates.
PENDAHULUAN
Untuk memahami lebih lanjut tentang pentingnya kesadaran dalam kehidupan, mari kita lihat beberapa definisi kesadaran dan kodrat menurut para ahli.
Berikut konsep tentang Kesadaran.
Konsep "kesadaran" memiliki beragam definisi tergantung pada sudut pandang para ahli, terutama dari bidang psikologi, filsafat, dan neurosains. Berikut adalah beberapa definisi kesadaran menurut beberapa ahli:
Sigmund Freud (Psikoanalisis): Freud membagi kesadaran manusia menjadi tiga tingkat, yaitu kesadaran (conscious), prasadar (preconscious), dan alam bawah sadar (unconscious). Kesadaran menurut Freud adalah bagian dari pikiran yang berisi pikiran, perasaan, dan persepsi yang disadari dan dapat diakses kapan saja.
John Locke (Filsafat): Menurut Locke, kesadaran adalah kemampuan seseorang untuk menyadari pikiran, perasaan, atau tindakannya sendiri. Locke menekankan bahwa kesadaran adalah hal yang integral dalam membentuk identitas seseorang.
David Chalmers (Filsafat Pikiran): Chalmers berpendapat bahwa kesadaran merupakan "masalah keras" dalam filsafat, yaitu masalah tentang bagaimana dan mengapa proses otak menghasilkan pengalaman subjektif. Menurutnya, kesadaran adalah pengalaman subyektif yang dimiliki oleh individu, yang sulit dijelaskan secara fisik.