Lihat ke Halaman Asli

Nur Sofiana

Universitas Airlangga

Pentingnya Perhatian Lebih Terhadap Penyakit Menular TB

Diperbarui: 2 Januari 2023   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

TB perlu mendapakkan perhatian khusus dari kita semua. TB hampir membunuh 1,5 juta orang per tahun selama beberapa dekade. Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan, namun penyakit ini paling menular dan mematikan kedua di dunia. Diperkirakan 1,8 miliar orang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab TB. Pada tahun 2019, diperkirakan 3 juta dari 10 juta orang yang jatuh sakit TB tidak pernah didiagnosis. Penyakit TB berdampak pada paru-paru, tetapi dapat menyerang bagian tubuh seperti ginjal, tulang belakang, dan otak sehingga berakibat fatal apabila tidak diobati.

Pengobatan TB
Mengobati tuberkulosis dapat berlangsung dari enam bulan hingga lebih dari dua tahun untuk infeksi yang resisten terhadap obat dan melibatkan setidaknya empat antibiotik berbeda yang harus diminum seperti ketentuan bahkan ketika penderita mulai merasa lebih baik. Ketika penderita berhenti minum obat sebelum tubuh mereka benar-benar melawan penyakit, bakteri yang masih hidup dapat beradaptasi dan menjadi resisten terhadap obat yang ada. Faktanya, sekitar sepertiga kematian yang disebabkan oleh infeksi antimikroba saat ini disebabkan oleh TB yang resisten terhadap obat.

Vaksin TB
Vaksin Bacillus Calmette- Gurin atau BCG adalah satu-satunya vaksin TB berlisensi yang berusia lebih dari 100 tahun. Pertama kali diberikan untuk TB pada tahun 1921. Setiap tahun diberikan kepada sekitar 100 juta anak untuk melindungi mereka dari TB.

TB adalah penyakit kematian menular terbesar dan hanya dalam beberapa tahun terakhir Covid-19 telah melampaui dalam jumlah korban yang meninggal. Kita harus ingat, TB adalah penyakit di udara dengan varian yang resistenn terhadap obat dan jika penderita tetap tidak terdeteksi akan menjadi masalah serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline