Kartografi menurut International Cartographic Association 1984 adalah sebuah ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi tentang pembuatan peta, termasuk studinya sebagai dokumen ilmiah dan hasil kerja seni. Kartografi menggabungkan sains, estetika dan teknik untuk bisa menyatakan bahwa realitas dapat dimodelkan dengan cara yang dapat mengkomunikasikan informasi spasial secara efektif. Ilmu kartografi telah dimulai dan berkembang sejak 600 SM pelopor utama ilmu kartografi adalah bangsa Yunani kuno dan Romawi kuno. Namun pada dasarnya kartografi telah menjadi bagian integral dari sejarah manusia selama ribuan tahun dimulai dari lukisan gua sampai peta kuno dari Babilonia kuno, Yunani, Roma, Cina, dan India.
Peta dunia Babilonia merupakan peta paling awal yang masih ada berkisar 600 SM merupakan representasi simbolis bukan representasi literal, ini sengaja menghilangkan orang-orang seperti Persia dan Mesir yang terkenal di Babilonia area yang ditampilkan digambarkan berbentuk lingkaran yang dikelilingi oleh air sesuai dengan gambaran keagamaan dunia yang diyakini oleh orang Babilonia
Bangsa Persia mencapai kemajuan besar dalam pelayaran dan ekspedisi di mana tercatat bahwa mereka telah mengelilingi Afrika pertama kali pada tahun 610 sampai 595 SM mereka mengamati bahwa matahari terletak di sebelah kanan dengan perputaran searah jarum jam. Sejarawan Dmitri Panchenko mengatakan bahwa pengamatan bangas Persia menjadi cikal-bakal teori bumi bulat pada abad ke 5 SM.
Seorang filosofer asal Yunani yang bernama Anaximander mulai membuat peta pertama di dunia akan tetapi hanya sedikit yang dapat diketahui mengenai peta tersebut sehingga Hecataeus (550-475 SM) membuat peta lain lima puluh tahun kemudian yang di anggap sebagai penyempurna peta sebelumnya.
Kemudian, sebuah buku mengenai kartografi dengan judul Geographia yang di terbitkan oleh ptolemy. Dia berpikir bahwa dengan astronomi dan matematika bumi dapat dipetakan dengan sangat akurat dengan merevolusi penggambaran bumi bulat pada peta dengan menggunakan proyeksi perspektif dan menyarankan metode yang tepat untuk menetapkan posisi fitur geografis di permukaannya menggunakan sistem koordinat dengan garis lintang paralel dan garis bujur.
Pemetaan yang dilakukan oleh ilmuwan pada abad sebelumnya telah menjadi navigasi bagi negara-negara di dunia untuk melakukan perjalanan atau ekspedisi. Selama abad ke-15 dan abad ke-16 negara-negara Liberia berada di garda terdepan eksplorasi luar negeri Eropa dan memetakan pesisir Amerika Afrika dan Asia yang di kemudian dikenal sebagai zaman penemuan atau zaman eksplorasi. Sementara itu Spanyol dan Portugal merupakan magnet yang bagi bakat ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara kota di Italia.
Ekspedisi Portugal dimulai pada tahun 1419 di sepanjang pantai Afrika Barat di bawah pimpinan pangeran henry dan Bartolomeus Dias mencapai Tanjung harapan dan memasuki samudra Hindia pada tahun 1488. Pada tahun 1498 Vasco Da Gama memimpin Armada pertama mengelilingi Afrika ke India dan tiba di kalikut dan memulai jalur maritim dari Portugal ke India.
Pada tahun 1492 ketika ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh Christopher Columbus berlayar ke barat untuk mencari jalur perdagangan baru ke timur tapi secara tidak sengaja mereka menemukan benua Amerika. Kartografer dan Juan de la Cosa berlayar bersama menciptakan representasi kartografi pertama menuju Amerika.
Berbagi ekspedisi yang dilakukan oleh bangsa bangsa terdahulu menjadi sumber pemetaan yang lebih akurat dan telah disempurnakan sebelumnya. Hingga kini pada abad ke 20 peta menjadi lebih maju dengan menggunakan satelit sebagai alat penangkap gambar permukaan bumi sehingga bentuk dan jangkauan permukaan bumi yang di ambil dapat lebih luas dengan resolusi yang dapat di sesuaikan untuk berbagai keperluan.
Dalam prosesnya peta tidak dibuat dengan asal asalan akan tetapi dengan memperhatikan berbagai unsur unsur pembentuk peta. dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai berbagai unsur peta