Saat pergi ke taman pelangi, aku melihat setangkai mawar putih.
Mawar itu menguncup, rupanya sedang mengasingkan diri.
Setiap hari kubawakaan air lalu kusiramkan badannya agar ia terlihat sehat nan segar.
Ia membuatku penasaran, aku berjanji akan merawatnya hingga dapat tersenyum mekar.
Meskipun sesungguhnya hati ini meronta-ronta, tak kuat menanti lama, aku terus bersabar.
Ketika mawar mulai tersenyum, kulihat serangga bergegas memetik lalu membawanya pergi.
Kini aku tinggal seorang diri, sosok yang pernah kutanam dalam hati, tak bisa aku miliki.
Ya Tuhan, mawar yang selama ini kuharapkan malah membawaku pada sebuah penderitaan.
Mawar putih yang selalu aku sirami dengan air jernih, malah menusukku dengan duri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H