Indonesia kembali berhadapan dengan tantangan kesehatan yang tak terduga. Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi adanya tujuh kasus aktif cacar monyet atau monkeypox di wilayah DKI Jakarta. Perkembangan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat khususnya di ibu kota. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang apa itu cacar monyet dan bagaimana pemerintah dan masyarakat merespons peningkatan kasus ini.
Apa itu Cacar Monyet?
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika kasus - kasus pertama ditemukan pada primata, khususnya monyet. Namun, virus ini juga dapat menginfeksi manusia.
Gejala cacar monyet mirip dengan cacar manusia, meskipun biasanya lebih ringan. Gejala yang muncul dan dirasakan biasanya demam, lemas, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung dan ruam kulit yang dapat berubah menjadi lepuh. Di dalam tubuh sendiri terjadi adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Penularan Penyakit
1. Cacar monyet bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka dari penderita atau barang - barang yang telah terkontaminasi.
2. Ibu hamil yang menderita penyakit ini akan menularkan kepada janinnya.
3. Melalui cakaran dan gigitan hewan yang terinfeksi ke manusia.
Penyebaran Cacar Monyet
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes menyatakan, tujuh kasus yang ada berasal dari transmisi lokal. Ketujuh pasien saat ini sedang melakukan isolasi di rumah sakit yang ditentukan Kemenkes. Tujuh orang pasien ini merupakan laki - laki berusia 25 - 35 tahun yang tertular melalui kontak seksual.
Penularan cacar monyet dapat terjadi dengan cepat jika tidak ada tindakan pencegahan yang tepat. Ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat. Sehingga, Kemenkes sendiri akan memberikan vaksinasi cacar monyet kepada kelompok yang beresiko terdampak, yaitu sebanyak 500 orang.