Korea Selatan selalu berhasil menyajikan drama baru yang menarik setelah drama lain yang sama menariknya. Seakan tidak kehilangan inspirasi, kali ini Korea Selatan merilis drama baru yang menarik dan inspiratif. Dengan memasukan unsur musik, disabilitas dan time travel dalam satu wadah, drama dengan judul 'Twinkling Watermelon' ini menjadi sangat menarik untuk disaksikan.
Sejak episode 1, drama ini terfokus pada kisah hidup Eun Gyeol sebagai karakter utama. Perjalanan hidupnya sejak kecil cukup dominan di episode ini. Eun Gyeol menjadi satu - satunya yang bisa mendengar dan berbicara membuat dirinya menjadi penghubung keluarganya dengan dunia.
Episode ini menjadi sangat menarik ketika sudut pandang pemeran utama sudah penuh dengan penderitaan sejak ia masih kecil. Sehingga dalam beberapa momen, penonton akan memahami bagaimana luka yang dimiliki pemeran utama. Sepertinya, penulis drama ini ingin memperkuat pengembangan karakter utama sejak drama dimulai.
Episode 2 lebih menceritakan mengenai dilema yang dirasakan Eun Gyeol. Ia harus memilih antara mimpi yang membuatnya berdebar dan tuntutan kedua orang tuanya. Episode ini juga ditutup dengan perjalanan waktu Eun Gyeol di tahun 1995. Anak SMA berusia 18 tahun ini bertemu dengan sang ayah yang masih seusia dirinya.
Dilema yang digambarkan karakter utama berhasil disampaikan dengan sangat baik. Kita akan sama - sama mendalami perasaannya dan ikut merasakan semua emosi yang disampaikannya. Akhir episode ini juga memicu rasa penasaran, mengingat pemeran utama harus bertahan hidup di tahun di mana kedua orang tuanya masih menjadi seorang siswa.
Sejauh ini, drama ini sangat menarik dengan segala daya tariknya. Mulai dari akting luar biasa para karakter, emosi yang berhasil disampaikan dengan luar biasa dan dukungan sinematografi serta backsound yang mendukung drama ini, menjadikan drama ini tidak membosankan dan memberikan rasa antusias. 2 episode drama ini sangat berhasil menyajikan alur dengan jalan cerita yang fresh.
Sayangnya, pemotongan adegan saat terjadinya perbedaan waktu membuat alur sedikit membingungkan. Khususnya saat cerita sedang fokus pada karakter utama, tiba - tiba berubah pada karakter lain di waktu yang berbeda dengan alur berbeda. Bahkan, kadang - kadang bisa merusak suasana di beberapa momen. Buat kalian yang menyaksikan drama ini tanpa tahu penjelasan mengenai karakter ataupun tanpa melihat spoiler, pasti akan sangat bingung dengan perubahan waktu ini. Walaupun cerita ini berkonsep time travel, setidaknya lebih baik untuk menjelaskan kapan alur berubah pada waktu yang lain. Jika editing ini dilakukan dengan tujuan memberikan kejutan, mengingat adegan pertama di masa lalu ini dihubungkan dengan karakter wanita dengan Cello yang juga ada di masa pemeran utama hidup. Tapi bukankah sudah jelas jika pemeran utama akan pergi ke masa lalu? Hal ini justru menimbulkan kebingungan yang tidak perlu dan lebih menganggu pada akhirnya.
Namun, selain permasalahan diatas, drama ini masih sangat bagus untuk menjadi pilihan drama yang bisa kamu tonton. Hanya dengan 1 episode, rasa penasaran akan membuatmu tertarik untuk menyaksikan episode selanjutnya dari drama ini. Daya tarik ini menjadi keunggulan yang bagus dan berhasil disampaikan kepada penonton. Sehingga, untuk kamu yang masih ragu, drama dengan tema romance, youth dan fantasi ini menjadi sangat direkomendasikan dengan banyaknya sentuhan dalam genre ini. Walaupun masih 2 episode, drama ini sudah banyak dibicarakan banyak orang, sebuah bukti bagaimana drama ini sangat mempesona untuk disaksikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H