Lihat ke Halaman Asli

Kontroversi Selama Pagelaran SEA Games 2023 di Kamboja

Diperbarui: 11 Mei 2023   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shafira Dwi Meilani yang meraih emas di cabang olahraga pencak silat di nomor Women's Tanding Class B (Twitter @KEMENPORA_RI)

SEA Games 2023 yang dipertandingkan di Kamboja masih berlangsung hingga hari ini. Namun, dari seluruh pertandingan yang telah dilaksanakan ternyata cukup banyak kontroversi yang terjadi. 

Kegembiraan dan semangat sportifitas seakan harus tercoreng dengan adanya tindakan - tindakan kontoversial yang merugikan negara lain.

Sebelumnya kontroversi yang banyak menyita perhatian adalah Atlet Safira Dwi Meilani, seorang atlet pencak silat yang juga menjadi juara dunia tahun 2022 yang harus didiskualiikasi oleh wasit. 

Padahal saat itu Shafira telah unggul 61 - 43 dari atlet Vietnam dengan 18 detik waktu tersisa. Tentu saja hal ini menjad tanda tanya, untungnya banding yang dilayangkan oleh timnas Indonesia berhasil dan membuat Shafira berhak atas mendali emasnya bersama dengan wakil Vietnam.

Masih di cabang olahraga yang sama. Bayu Lesmana dipaksa mundur saat sudah mencapai babak final. Final melawan perwakilan tuan rumah yang bernama Nom Sromoachkhoram ini membuatya hanya bisa meraih perak. 

Setelah di selidiki ternyata atlet Malaysia yang seharusnya dihadapinyaa saat babak semi final juga dipaksa untuk walkout dari pertandingan. Sehingga atlet Kamboja ini mendapatkan emas tanpa perlu bertanding. 

Alasan wolkout karena cedera sepertinya tidak masuk akal mengingat sebelumnya Bayu terlihat sehat bugar. Hal ini patut disayangkan mengingat dalam olahraga sportifitas seharusnya dijunjung tinggi.

Keputusan Timnas Esport Indonesia untuk wolkout setelah melihat hasil dari penitia yang tidak memuaskan (Twitter @esportsid_)

Dari cabang esport, khususnya cabang valorant. Timnas Indonesia yang juga sudah mencapai babak final memilih untuk tidak bermain. Hal ini terjadi setelah tim Singapura menggunakan bug yang tidak dierbolehkan untuk digunakan sesuai dengan peraturan. 

Padahal timnas Singapura sudah mengakui kesalahan penggunaan bug tesebut, tetapi pihak panitia justru menyatakan bahwa itu bukan masalah berat padahal dalam bookrule seharusnya sudah dijatuhi hukuman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline