Lihat ke Halaman Asli

Strategi Kamboja Menjadi Pemegang Mendali Emas Terbanyak di SEA Games 2023

Diperbarui: 9 Mei 2023   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perolehan Mendali Sementara SEA Games 2023 (https://games.cambodia2023.com/#home)

Gelaran pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara telah dimulai sejak tanggal 5 Mei lalu.  Kamboja yang menjadi tuan rumah menyelenggaakan 46 cabang olahraga untuk dipertandingkan. Kemeriahan ini juga disambut suka cita oleh warga Kamboja yang beramai - ramai menyaksikan pagelaran ini tanpa dipungut biaya apapun karena panitia sudah menggratiskan semua termasuk hak siar, tiket dan akomodasi bagi peserta beserta staff pendampingnya.  

Hingga 9 Mei hari ini, Kamboja berhasil mendapatkan mendali sebanyak 37 emas, 31 perak dan 31 perunggu. Padahal sejak berpartisipasi pada SEA Games Chiang Mai tahun 1995 hingga SEA Games Hanoi 2021, Kamboja hanya bisa mengumpulkan 36 mendali emas. Lalu bagaimana bisa dalam beberapa hari Kamboja berhasil mengumpulkan lebih banyak mendali emas dari 26 tahun mereka berpartisipasi di seluruh perhelatan SEA Games yang mereka ikuti?

Hal yang paling utama adalah karena sebagai tuan rumah, Kamboja berhak menambah cabang olahraga andalan. Selain itu mereka juga bebas membuat aturan acaranya sendiri seperti apa yang mereka inginkan. Dengan ini mereka bisa berpeluang mendapat banyak emas bahkan menjadi juara umum karena hak istimewa sebagai tuan rumah. Misalnya memasukan cabang olahraga yang menguntungkan mereka seperti Kun Bokator dan Kun Khmer. Kun Bokator menyediakan 21 mendali emas dan Kun Khmer menyediakan 19 mendali emas. Dari 2 cabang ini saja saat ini Kamboja sudah memperoleh 10 mendali emas dan dua cabang ini masih berpotensi menyumbangkan emas bagi Kamboja.

Kedua, Kamboja juga melakukan naturalisasi besar - besaran. Untuk membantu para atlet mendapatkan mendali emas, para atlet dengan kewarganegaraan asing telah dianugerahi hak yang sama seperti warga negara lainnya. Hasil dari naturalisasi ini adalah lahirnya emas dari cabang olahraga basket 3 x 3 yang diperkuat oleh 3 pemain naturalisasi asal Amerika Serikat dan 1 pemain asal Kamboja. Selain itu, pada pertandingan basket 5 x 5, Kamboja juga berencana memakai 6 pemain naturalisasinya demi berpeluang meraih mendali emas lainnya.  

Ketiga, Kamboja berusaha memperbesar peluang untuk mendapatkan mendali dari cabor bulu tangkis. Indonesia dan beberapa negara lain tidak bisa ikut serta dalam nomor ganda campuran atau Mix Double. Hal ini dikarenakan Kamboja hanya ingin negara - negara non-unggulan saja yang boleh bertanding. Sehingga hanya Myanmar, Timor Leste, Brunei Darussalam, Laos dan Kamboja yang bisa berpartisipasi dalam pertandingan. Peraturan yang cukup aneh, mengingat para atlet negara lain mungkin berharap menambah pengalaman dari event ini. Namun, nyatanya peraturan ini telah disetujui oleh seluruh negara peserta.

Keempat, Kamboja menghapus beberapa cabang olahraga yang biasanya ada di Olimpiade dan menggantinya dengan cabor lokal. Padahal sebagai tuan rumah, Kamboja memiliki jatah khusus untuk memasukan cabor andalannya. Tapi sepertinya tidak cukup, sehingga mereka perlu mendapat lebih banyak emas dari cabang olahraga lokal mereka yang lain. Dari 37 mendali emas yang sudah didapatkannya sejauh ini, Kamboja hanya memperolehnya dari 14 cabor saja. Tidak ada setengah dari cabor yang dipertandingkan. Ini menunjukkan bahwa dengan unggul di beberapa cabor khusus yang menyediakan banyak mendali, sudah pasti menjadi ladang mendali bagi Kamboja. 

Dengan total 99 mendali, Kamboja masih berada di posisi pertama perolehan mendali sementara. Masih ada 8 hari tersisa untuk mengumpulkan lebih banyak mendali dari cabang olahraga yang lain. Hingga hari ini, sangat besar kemungkinan Kamboja kembali menambah mendalinya dan membuatnya menjadi juara umum untuk pertama kali selama gelaran SEA Games ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline