Film Dokumenter yang rilis sejak 3 Maret lalu ini, menjadi kisah dokumenter yang banyak dibicarakan. Film dengan 8 episode ini mengisahkan 4 sekte kepercayaan yang berkembang di Korea Selatan. Sekte yang terbilang sesat dan mengakibatkan banyaknya korban khususnya wanita.
Pada episode pertama, kisah yang diangkat dalah Seorang pemimpin agama bernama Jeong Myeong Seok (JMS). Seorang pendeta dan juga pemimpin yang mengaku sebagai Mesias, yaitu wakil Tuhan yang membawa keselamatan. Ia bahkan berani mengatakan dirinya lebih tinggi dari Yesus.
Penonton diajak untuk menyelami bagaimana JMS bisa menjadi agama populer dikalangan mahasiswa saat itu. Belum lagi para pemeluk agama ini merupakan para mahasiswa yang berasal dari universitas elit di Korea. Dengan jumlah pengikut lebih dari 30.000 orang dan diisi oleh 90% mahasiswa, menunjukan bagaimana menariknya agama ini saat itu.
Pandangan ilmiah yang dikatakan JMS membuat para pemuda ini mempercayainya. Belum lagi ramalannya yang selalu benar, dan kemampuanya untuk menyembuhkan orang lain, membuat orang -orang berbondong - bondong menjadi pengikutnya. Mereka yang menjadi pengikutnya merasa bahwa agama ini adalah agama yang terbuka dengan budaya. Suatu hiburan bagi para mahasiswa yang lelah dengan kondisi negara yang sedang bergejolak.
Kemampuannya menerka pemikiran orang lain, membuatnya sangat mudahmendapatkan pengikut. JMS yang semakin lama diyakini sebagai Tuhan membuat banyak orang ingin berbicara langsung padanya. Nyatanya, upaya untuk bertemu Tuhan hanya menjadi alibi untuk menjadi pemuas nafsu sang pemimpin. Sejak awal film, penonton sudah didengarkan oleh rekaman suara dari JMS terhadap korban yang memaksanya melakukan hubungan intim atas dasar perintah Tuhan.
Doktrin yang digunakan JMS pada para korban adalah dengan membuatnya ketakutan. Pertemuan dengan tuhan yang harus dilakukan dengan cara berhubungan badan, membuat para wanita menerima apapun yang dilakukan JMS pada mereka. Hingga mereka sadar bahwa yang dilakukan JMS adalah tidak benar dan mulai berani bersuara.
Kebanyakan korban wanita yang berani bersuara adalah korban pelecehan yang dilakukan JMS. Namun, kebanyakan juga tetap diam karena merasa hidupnya tidak aman jika bersuara. Hal paling menyedihkan adalah kebanyakan korban yang masih dibawah umur dan tidak mengerti apa yang terjadi hanya bisa diam ketakutan. Orang - orang hanya memuji JMS tanpa tahu apa yang sudah dilakukannya pada korban.
Pada episode 1 ini, penonton diajak untuk menyelami bagaimana sejarah awal kemunculan JMS hingga bagaimana dia bisa menghasut para mahasiswa terpelajar untuk mempercayainya. Keyakinan kuat atas apapun perkataan yang dolontarkan JMS membuatnya terlihat benar. Bukan tidak mungkin banyak sekali wanita yang menjadi korban. Kesaksian mereka harus menjadi pelajaran bagi para wanita agar tidak menjadi korban yang sama dengan yang para korban alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H