Lihat ke Halaman Asli

Bosan Bosan Bosan

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

saya mau curhat.

Jadi ceritanya, setelah lebih dari 2 minggu tidak mendapatkan istirahat yang cukup, hari ini saya akhirnya bisa diam seharian di rumah! Itu achievement yang luar biasa lho bagi saya, dan malas-malasan itu rasanya enaaaaaaaaak banget :D, apalagi sebulan belakangan ini weekend saya selalu 'terambil' untuk ngurusin berbagai hal di kampus, jadi sekalinya hari Minggu free.. waaah senang banget rasanya!

Seharian ini saya bener-bener diam di kamar. Main komputer, dengerin musik, main Nintendo, pokoknya hal-hal useless yang menyenangkan. Satu-satunya hal yang agak 'bagus' yang saya lakukan cuma baca sepenggalan A Midsummer Night's Dream dari buku kumpulan karya Shakespeare yang saya beli di Singapura beberapa waktu lalu, itupun nggak habis.

Kemudian, setelah bangun tidur siang (kapan ya terakhir kalinya saya tidur siang?) dan mandi sore, saya keluar kamar. Menyapa nenek, terus duduk di depan TV. Sempat menyaksikan pertandingan sepakbola dalam rangka ulang tahun Persija (yang diakhiri dengan penalti dan kemenangan Persija), dan kemudian ketika  pertandingannya selesai saya jadi nggak puny acara yang bisa ditonton.

Saya memang nggak memasang TV kabel di rumah, buang-buang duit sih kalau kata orangtua saya. Yaudah, nasib, harus kuat nonton acara-acara di TV lokal yang membosankan.

Pindah channel... sinetron... pindah channel... reality show nggak jelas... pindah channel.... sinetron lagi.

Aaaaagh, bosan! Kenapa sih nggak ada channel TV lokal yang menayangkan film-film bioskop pada hari Minggu malam. Ini hari Minggu lho, pasti banyak orang yang nonton TV, karena kebanyakan orang pasti stay dirumah karena besok hari Senin. Kasih dong tayangan yang bermutu, wahai stasiun TV!

Saya mendambakan stasiun TV yang isinya film-film Indonesia, thok. Dari jaman dulu hingga sekarang. Dari film horror-porno sampai film perjuangan, apapun jenis filmnya saya tonton. Menurut saya, itu win-win solution untuk memajukan film Indonesia dan stasiun TV, film lama nggak bakal mudah dilupakan, dan stasiun TV tersebut jadi yang one of a kind dan pasti bakal banyak yang nonton.

Ah ya sudahlah, saya udah nggak tau lagi harus ngoceh apa di topik yang satu ini, bagi yang baca dan berkenan, silahkan tinggalkan comment di bawah ini.

Matur nuwun :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline