Lihat ke Halaman Asli

Cerita Ini Bukan Tentang Saya

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"You can't stay in your corner of the forest waiting for them to come to you. You have to go to them sometimes."

Kamu dan saya seperti berasal dari dua dunia yang berbeda. Kamu suka naik motor, saya selalu mengeluh takut muka jadi kotor. Saya suka seni, kamu suka game. Kamu bilanga Saw IV adalah film yang wajib ditonton, saya kemudian mencoba menontonnya dan kemudian mematikan DVD 5 menit setelah film mulai.

Dengan segala perbedaan kita, entah kenapa, sore itu, kamu memilih duduk di sebelah saya, dan semua diawali dengan dua kata simpel: "belum dijemput?"

Sore hari itu berlanjut dengan sore-sore lainnya. Kita punya mimpi yang sama: keluar dari kota ini. Kamu mungkin tidak tahu, tapi saya nyaris melupakan cita-cita saya dan mengkutimu.

Tapi Tuhan berkata lain. Tuhan tahu, kalau masa depan saya tidak bergantung oleh siapa-siapa kecuali saya sendiri. Karena itu, melalui beberapa tes dan kegagalan. Kita berpisah.

Sekarang kamu dimana? Masih ingatkah kamu dengan sore itu, ketika saya memberitahumu bahwa saya akan menjadi seorang arsitek, dan kamu senantiasa mengulurkan tangan sembari mengucapkan selamat.

Kadang kita harus melakukan aksi, bukannya menunggu orang lain melakukan sesuatu untuk kita. Tapi saya? Saya masih terjebak didalam labirin fiktif di dalam imajinasi saya, dan belum berani untuk keluar.

Sementara kamu? kamu sudah diluar sana, mengejar cita-citamu.

Maukah kamu menunggu saya? saya akan keluar sebentar lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline