Lihat ke Halaman Asli

Nurul Ramadhan

Mahasiswa UINSU

Tanggapan Islam Mengenai Berita Palsu

Diperbarui: 18 Agustus 2020   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. 

Berita palsu (hoax) adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah informasi tersebut itu benar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali melihat dan mendengarkan berita ataupun informasi yang tidak jelas darimana asal usulnya, baik itu dari manyarakat maupun dari media sosial.

Allah SWT pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa dan meneliti informasi yang kita dapatkan terlebih dahulu, karena belum tentu semua informasi yang kita dapatkan itu benar.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)

Disini Allah  SWT memerintahkan kita untuk teliti dalam menerima berita atau informasi yang kita dapatkan, kita harus mencari bukti ataupun kebenaran dalam informasi tersebut. Hal ini dapat kita lakukan dengan mencari sumber informasi atau bertanya kepada seseorang yang lebih mengetahui prihal masalah tersebut.

Apalagi di zaman sekarang ini yang dimana kita dapat dengan mudahnya membagi atau menshare suatu informasi yang kita dapatkan. Oleh sebab itu, kita harus teliti dalam menanggapi masalah mengenai informasi yang sersebar di masyarakat maupun di media sosial.

Sering kali kita menjumpai suatu berita yang dengan mudahnya cepat menjadi viral di dunia maya, dan di bagikan oleh ribuan bahkan jutaan netizen sehingga tersebar ke penjuru dunia, namun informasi tersebut ternyata tidak benar (hoax) yang di mana mengkibatkan muncullah berbagai macam masalah, seperti perpecahan, kerusakan, kekacauan, provokasi, ketakutan, dan kebingungan di tengah-tengah masyarakat akibat penyebaran berita palsu.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas mengatakan,

“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR. Muslim no.7)

Karena itulah janganlah kita tergesa-gesa menyebarkan berita atau informasi yang kita dapatkan. karena sikap seperti itu hanyalah berasal dari setan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline