Lihat ke Halaman Asli

Nur Rahayu

Penulis lepas

Sejarah

Diperbarui: 21 Maret 2021   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Nrahayoe

Malam menggantung di antara subuh dan gelayutan doa-doa,

Ribuan zikir berebut agar terhitung pada butiran tasbih.

Tapak sejarah tanggal dan tersenggal-senggal,

Catatannya ngesot tak punya kaki tuk lari.

Bukan lagi kebenaran lalu berlalu dan malu,

Apalagi secuil nyata di layar dunia fana,

Ia coretan tumpang tindih kesemrawutan kuasa manusia.

Sejarah tak mampu mengenali dirinya sendiri,

Lupa kronologi, periodisasi, tertinggal narasi

Sejarawan buta dusta orang-orang lama 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline