Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Si Emas Hijau, Merajakan Alpukat Lokal di Negeri Sendiri

Diperbarui: 17 Juli 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si Emas Hijau, Merajakan Alpukat Lokal di Negeri Sendiri (Dokumen Pribadi)

Sahabat Kompasiana penyuka buah Alpukat? Nah sekarang saatnya sediaan melimpah. Yook kita mengulik Alpukat Indonesia. Merajakan menjadikan Alpukat lokal raja di negeri sendiri.

Si Emas Hijau dan Alpukat Indonesia di kancah global

Buah Alpukat memang bukan buah asli Indonesia. Ditengarai berasal dari lembah Tehuacan di Negara Bagian Puebla, Meksiko, Amerika Selatan. Kini telah beradaptasi luas di Indonesia.

Bagaimana posisi Indonesia produsen Alpukat di tingkat global? Mengacu aneka sumber terdapat variasi ranking dari 4-6 produsen Alpukat tingkat dunia. Peringkat pertama adalah negara Meksiko.

Mari simak ilustrasi sajian grafis berikut. Produksi Alpukat Indonesia mencapai lebih dari 600 ribu ton per tahun. Menjadikan Indonesia diperhitungkan oleh Kolombia, Peru dan Republik Dominika. Untuk Kawasan Asia Tenggara, Vietnam siap mengintip dan membersamai Indonesia.

Indonesia produsen alpukat peringkat 5 dunia (kolase grafis dua sumber)

Secara agroekologi wilayah Indonesia memiliki daya dukung tinggi terhadap budidaya Alpukat. Secara sosial budaya tanaman Alpukat juga menjadi bagian kehidupan masyarakat. Menjadi andalan penghasilan selain dari sawah pun ladang.

Si emas hijau demikian sebutannya. Tabungan berharga dari kebun masyarakat. Tentunya diperlukan kerja keras dan kerjasama agar Alpukat si emas hijau menjadi bagian lokomotif ekonomi perbuahan.

Tumbuhan Alpukat bukan lagi sekedar tukulan biji yang tidak sengaja ditanam di pekarangan, ladang pun kebun. Semakin banyak yang dengan sadar terencana mengebunkannya. Siap dengan acuan studi kelayakan. Investasi untuk menjembut si emas hijau.

Nikmat dan manfaat Alpukat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline