Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Etnobotani Kembang Selasih: Filosofi Ziarah hingga Fitofarmaka

Diperbarui: 4 Mei 2023   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tanaman selasih.| Dok bobo.grid.id

Momen Ramadan dan lebaran bersifat multidimensi. Merangkum aspek ibadah meruah ke dinamika sosial ekonomi budaya. Salah satunya puncak peredaran kembang selasih di pasar tradisional. Seikat selasih kaya filosofi ziarah hingga fitofarmaka.

Ziarah

Ziarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kunjungan ke tempat yg dianggap keramat atau mulia. Aneka ragam tempat yang dimuliakan dengan aneka tujuan kunjungan. Mencakup ragam tata caranya.

Perjalanan kehidupan juga sering digambarkan sebagai ziarah. Menuju tempat mulia dan dijalani secara adab kepatutan dengan standar tertentu. Disikapi dalam kesadaran rasa hormat (eling dan ering, menurut sesepuh budaya Jawa).

Momen jelang Ramadan hingga lebaran juga diwarnai ziarah makam leluhur. Pendahulu yang dihormati dan dikasihi. Mengenang anugerah kebaikan, meneladan laku kehidupan beliau. Ritual budaya yang bersifat universal tanpa sekat wilayah.

Salah satu komponen ziarah adalah bunga. Mulai dari bunga tabur yang umumnya mawar melati dengan campuran kenanga. Rangkaian bunga segar ditata dalam vas. Hingga keberadaan kembang selasih, tumbuhan dari genus Ocimum.

Panen Selasih Berkah Ramadan di Cirebon (Foto: SINDOnews/toiskandar)

Filosofi Selasih

Menarik untuk mengulik tumbuhan dalam ranah etnobotani. Etnobotani mempelajari hubungan kompleks dan dinamis antara penggunaan tumbuhan oleh manusia seturut proses perkembangan budaya. Bersifat khas unik menurut kelokalan dan zamannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline