Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Seniman Didi Kempot Mencintai Bahasa Daerah Melalui Lagu Campursari

Diperbarui: 27 Februari 2023   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Google doodle Didi Kempot (sumber gambar: tangyar google.com)

Bahasa daerah adalah kekayaan budaya bangsa. Aneka cara ekspresi mencintainya. Mas Didi Kempot menarasikannya melalui lagu.

Pengguna mesin pencari Google.co.id hari ini, Minggu (26/2/2023) mendapat sajian unik. Almarhum Mas Didi Kempot tampil dalam doodle hari ini. Penghargaan atas capaian beliau, tiga tahun lalu menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award.

Publik mengenal beliau sebagai "Godfather of Broken Hearts" atau "Bapak Patah Hati". Secara kuantitatif lebih dari 700 lagu bernuansa sedih beliau tulis. Karyanya diminati banyak kalangan menembus batas usia pun kesukuan.

Keunikan lagu yang dianggit Mas Didik Prasetyo atau Didi Kempot adalah berbahasa daerah yaitu Jawa. Lahir dan dibesarkan dalam keluarga seniman di Solo, beliau mengekspresikan rasa karya dalam bahasa daerah. Menjadi penciri dari karya seniman maestro.

Kita sebagai bangsa kuatir dengan eksistensi bahasa daerah. Bagaimana menjaga bahasa daerah kekayaan bangsa menghadapi tantangan zaman. Berbagai upaya pelestarian bahasa daerah digiatkan.

Mas Didi Kempot mengambil langkah nyata tanpa propaganda. Lagu adalah media komunikasi yang sangat efektif. Aneka pesan perasaan diracik dalam diksi dan melodi. Bahasa daerah Jawa digunakannya sebagai media komunikasi.

Lagu adalah bahasa yang universal. Meski diracik dalam bahasa yang kadang tidak dimengerti oleh pendengarnya. Pesan rasa dapat disampaikan dengan apik. Tanpa disadari pendengar bersenandung dalam bahasa lagu tersebut.

Mari kita amati, saat Mas Didi Kempot melantunkan lagu. Histeria masa pendengar segera mengikuti beliau bernyanyi. Bahasa daerah dikumandangkan dan diestafetkan kepada pendengar.

Selama tiga dekade beliau berkarya. Mengambil data usia reproduktif manusia. Selama 30 tahun hadir generasi baru. Bermakna Mas Didi Kempot melakukan estafet cinta bernyanyi lagu bahasa daerah antar generasi.

Kecintaan Mas Didi Kempot menyanyikan lagu berbahasa daerah menjadi kebanggaan. Upaya melestarikan bahasa daerah dalam komunikasi keseharian. Tentunya membutuhkan kerja sama banyak pihak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline