Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Ekowisata Grojogan Watu Purbo Kali Krasak dan Narasi Restorasi Lingkungan

Diperbarui: 7 Juni 2021   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grojogan Watu Purbo (Dokumen Pribadi)

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2021 mengangkat tema Restorasi Lingkungan. Kesadaran saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan dapat ditanamkan melalui ekowisata. Mari simak ekowisata Grojogan Watu Purbo Kali Krasak bagian dari pengamanan aliran lahar dingin Gunung Merapi.

Kali Krasak dan Lahar Dingin Gunung Merapi

Kehidupan manusia sangat bergantung pada saling interaksi dengan lingkungannya. Manusia memerlukan lingkungan. 

Sisi lainnya, manusia perlu memelihara lingkungan pendukung kelestarian eksistensinya. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia yang terangkum dalam ekologi.

Masyarakat lingkungan G. Merapi juga belajar dengan hubungan timbal balik ini. Bersyukur atas aneka berkat melalui Merapi. Kesuburan tanah pertanian, kemelimpahan material, keelokan panorama yang berpadu mendukung kesejahteraan.

Seiring dengan itu, masyarakat sekitar juga memahami bahasa alam gunung. Mengamati dengan seksama perilaku gunung. Tak jarang menempatkan gunung sebagai sesepuhnya dengan sebutan Aki Merapi.

Dinamika gunung berapi Merapi diperhatikan. Niteni sasmita, begitu masyarakat menyebutnya. Mencatat pola sebagai bahasa isyarat dari gunung berapi Merapi. Meresponnya sebagai perwujudan hubungan timbal balik ekologis kelokalan. Pengetahuan lokal yang menjadi kearifan.

Peristiwa erupsi yang membebaskan awan panas maupun lahar panas yang menyentak menggelegak. Bahkan pada saat gunung berapi Merapi tidur tenangpun, masyarakat perlu waspada dengan aliran lahar dingin yang terbawa air hujan.

Material padat dari puncak dan lereng menggelinding mengikuti aliran air. Menimbulkan suara gemuruh kemerosak, benturan antar material pun lindasan batu besar dengan dasar aliran. Itulah wajah dan ruh Kali Krasak.

Grojogan Watu Purbo dan batu berserak (dokpri)

Secara administrasi, Kali Krasak menjadi batas pemisah  Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DIY. Berhulu di Merapi, mengalir ke arah Barat Daya sepanjang 24 km hingga bermuara di Kali Progo, menyatu berlabuh di pantai Selatan Jawa.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline