Bantaran Kali bagian dari sumber belajar. Petani di bantaran hulu Kali Sunter membabar bertani dengan penjadwalan, mengelola risiko harga panen, menata keseimbangan hara tanah. Menerapkan dasar bertani secara lumintu (sustain).
Selintas Kali Sunter
Salah satu kesukaan simbok kebun adalah blusukan di seputar bantaran hulu Kali Sunter. Kagum saja menikmati hulu kali yang mungil dengan aliran tenang. Melaju jauh melintas antar Provinsi dari Jawa Barat ke Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan bermuara ke laut Utara Jawa. Menghadirkan jejak danau Sunter yang terkenal dan sungai dengan gejolak luar biasa.
Hulu kali Sunter yang disambangi simbok hanya berukuran lebar sekitar 3m an, kedalaman bervariasi sesuai musim. Begitupun kederasan dan warna air sungainya. Ada kalanya terlihat lumayan jernih. Terkadang menggelegak dengan warna kecoklatan. Indikasi erosi tanah yang lumayan meski di areal hulu.
Kali Sunter memiliki aliran sungai utama sepanjang 37 km. Melintas di bagian Timur kota Jakarta. Memiliki daerah aliran sungai (catchment area) seluas 73.184.092 m2. Debit air bervariasi sesuai dengan curah hujan.
Kepadatan penghuni kawasan aliran sungai Kali Sunter sangat tinggi. Karakter sungai tidak hanya ditentukan oleh fisiografi dan hidrologinya saja. Perilaku penghuni ikut mewarnai karakter sungai. Di sepanjang sisi aliran sungai ini terdapat beberapa danau yang sebagai bagian pengendalian banjir.
Pembelajaran "Kelumintuan" dari Petani di Bantaran Hulu Kali Sunter
Bantaran hulu kali Sunter menghadirkan dinamika kiprah petani perkotaan pinggiran. Sesaknya hunian, nyempil diantaranya petani menggunakannya untuk budidaya tanaman. Amatan ini sangat mikro hanya spot saat jalan kaki itupun menurut ukuran kekuatan jalan simbok.
Lahan subur di bantaran hulu kali Sunter ini menyuguhkan hamparan tanaman Kapulaga yang tumbuh subur. Dipanen bijinya baik untuk bumbu maupun komponen minuman herbal. Ada yang menanam dalam hamparan lahan terbuka maupun di bawah tegakan tanaman buah semisal rambutan dan pisang.
Terlihat bedengan bayam cabut bersanding dengan kangkung cabut. Ada pula pertanaman secara tumpang sari. Satu hamparan ditanami kombinasi tanaman pada saat yang sama. Kombinasi bayam terong ataupun kangkung cabai rawit.