Aneka konser secara daring marak menyikapi kondisi pandemi COVID 19 dan adaptasi kebiasaan baru. Kangen menyaksikan pertunjukan seni ketoprak? Ajakan nonton ketoprak daring dikirimkan via WA oleh Pak Amrih sang sutradara pagelaran.
Ketoprak, salah satu seni pertunjukan tradisional khas Nusantara, semacam opera. Biasanya membawakan kisah cerita kerajaan ataupun cerita rakyat semisal kisah Panji yang khas Jawa Timur. Atau bahkan dianggit untuk penyampaian pesan yang khusus.
Menjadi pilihan untuk menyampaikan pesan dengan sanepa atau kiasan. Tak jarang juga untuk pengingat atau teguran dalam perilaku tatanan sosial. Bentuk ini dipilih karena melalui ketoprak terjadi proses pengajaran tanpa menggurui.
Untuk beberapa masalah yang sensitif, kesan menggurui dapat berbalik arah. Menjadikan pesan tidak sampai pada tujuan. Bahkan mengundang polemik yang berkepanjangan.
Terdapat perbahasa, kena iwake aja nganti buthek banyune. Bermakna tujuan dapat dicapai tanpa harus membuat suasana kisruh. Nah pola komunikasi melalui seni pertunjukan ketoprak sering digunakan untuk tujuan tersebut.
Seni Pertunjukan Ketoprak Daring Laga Kreasi Pelaku Seni
Seni pertunjukan ketoprak relatif sering digelar di Kota Salatiga. Semisal dalam rangka syukur peringatan hari jadi Kota. Hiburan sukacita bagi masyarakat bersama. Upaya memelihara dan melestarikan kebudayaan lokal. Tentunya dengan sentuhan kekinian, agar tidak membosankan bagi generasi yang lebih muda.
Melibatkan kolaborasi antar cabang seni. Mulai dari seni karawitan yang mengiringi bahkan memandu dialog. Ada seni peran, tari (beksan) hingga kemampuan nembang (menyanyi). Biasanya disampaikan dalam bahasa daerah Jawa. Meski kini banyak adaptasi dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami pemirsanya.
Ada kalanya disampaikan dalam kemasan tradisional seturut pakem. Tak jarang dipadupadankan dengan penampil lain, semacam campur sari. Pada beberapa kesempatan bahkan ditopang aneka teknologi penunjang kemeriahan pentas.
Menanggapi situasi masa adaptasi kebiasaan baru, tentunya juga dibutuhkan kreasi seni pertunjukan ketoprak secara daring. Sebetulnya bukan hal baru, saat kita menikmati pertunjukan ketroprak melalui televisi atau video melalui aneka channel youtube, itu juga model pertunjukan daring.
Memperingati Hari Jadi Kota Salatiga ke 1270, Jumat 24 Juli 2020 para pelaku seni menggelar pertunjukan ketoprak secara daring. Lakon yang dibabar adalah Kidung Adya Salatiga yang disutradarai oleh Bp. Amrih Gunarto S.Sn., M.Pd. yang mumpuni di bidangnya.