Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Sajadah Panjang di Rumah Puisi Taufiq Ismail

Diperbarui: 30 April 2020   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sajadah Panjang di Rumah Puisi Taufiq Ismail | Dokumentasi pribadi

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
(lirik: Taufiq Ismail; lagu: Jaka Bimbo)

Rumah Puisi Taufiq Ismail

Ada suatu masa, kami sering sekali disuguhi pagelaran apresiasi puisi karya pujangga yang dokter hewan. Beliaulah Taufiq Ismail gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah seorang penyair dan sastrawan besar. 

Sebagai putra Singgalang beliau selalu merindunya dan mewujud melalui dibangunnya Rumah Puisi Taufiq Ismail (RPTI).

Rumah Puisi Taufiq Ismail | Dokumentasi pribadi

Rumah Puisi Taufiq Ismail sangatlah mudah diakses, berada di Nagari Aie Angek selepas Kota Padangpanjang dari Kota Padang. Berada satu kompleks dengan Rumah Budaya dan Cottage Aie Angek menjadi bagian dari pesona wisata Bukittinggi. Menggoda pelintas kota Padang - Bukittinggi, singgah sejenak, menyesap barang sebait puisi.

Sangat menyadari tidak mampu berpuisi, sehingga mengapresiasi setiap karya puisi yang sarat energi dan emosi. Namun kalau berkunjung ke rumah puisi, masih bisalah belajar menikmatinya.

Ruang diskusi di RPTI | Dokumentasi pribadi

Selain perpustakaan di lantai dua dengan koleksi sangat lengkap, secara teratur RPTI mengadakan aneka kegiatan pelatihan sastra. Secara berkala dihadirkan para pembicara yang penyair dari aneka daerah. Tersedia ruang diskusi/pelatihan yang nyaman, papan display hasil karya peserta.

Setiap hasil karya dievaluasi dan diapresiasi. Tak heran bila urang Minang terampil olah aksara, bijak meramu kata. Langkah pembinaan yang didukung oleh Pemda setempat.

Parade karya di RPTI | Dokumentasi pribadi

Berjajar poster penyemangat berkarya melalui tulisan. Laiknya museum puisi digelar puisi-puisi inspiratif karya sang maestro. Sama sulitnya bagi saya untuk mengerti puisi dan lukisan. Lukisan adalah puisi yang diam, puisi adalah lukisan yang menyanyi (Simonedes, 556-468 SM) demikian kutipan dari RPTI.

Kebun berpuisi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline