Perempuan sepuh. Siaga di sampan berlenterakan bunga seroja. Menatang penumpang, mengangsurkan pelampung. Ini cara kami mensyukuri malam. Mari kuhantarkan susuri kanal Thu Bon. Kan kuceritakan dongeng panjang kejayaan pelabuhan. Racikan bauran persinggungan tata krama antar bangsa.
Seorang perempuan sepuh rela arungi ribuan mil. Asanya menyesap aura warisan budaya dunia. Bersitatap dengan perempuan bersampan. Menyendengkan telinga pada kanal tua yang tak lelah membisikkan dongeng. Sesama penyuka estafet tradisi.
Perempuan muda. Menyusup lincah diantara kerumunan tepian kanal. Tak lelah jajakan jasa. Mari rasakan malam tepian kanal Hoi An. Cicip kenangan kota tua. Angsurkan peminat kepada perempuan sepuh bersampan. Tak lupa sertakan lampion kertas kecil redup.
Mata awas perempuan muda menatap siaga perempuan sepuh di tepian kanal. Menelisik muasal membabar warta. Siratkan bangga akan warisan budaya yang diembannya.
Bocah perempuan mencakung di tepian kanal. Tangan mungilnya tiada henti merakit lampion kertas. Penerus estafet penjaga kelestarian budaya. Senandungkan Kota kecil dan kanal tua warisan leluhur kujaga dengan jiwa.
Tiga Perempuan di Kanal Thu Bon. Tak menyoal emansipasi. Saling terajut oleh cinta tradisi. Estafet lampion kertas kecil lintas generasi satukan harap. Berarak larung menuju samudera lepas. Lestari budaya Hoi An warisan dunia.
"Mari meneruskan semangat Kartini. Mari merawat Warisan Dunia"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H