Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

9 Kecerdasan yang Distimulasi oleh Dongeng Verbal

Diperbarui: 20 Maret 2020   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari dongeng sedunia (sumber: grafis Antara)

Dongeng.....siapakah yang tak suka? Hayo siapa yang senang mendengarkan dongeng? Atau setiap pembaca Kompasiana adalah pendongeng handal.

Dongeng dalam Kenangan Masa Kecil

Mendengarkan dongeng merupakan bagian dari kesenangan, kemewahan dan kehangatan masa kecil kami. Waktu yang kami tunggu-tunggu dengan gembira. Pendongeng favorit kami tentunya Bapak dan Ibu, ada kalanya Simbah Kakung atau Putri juga berbagi dongeng.

Tidak ada koleksi buku dongeng di rumah kami saat itu. Namun koleksi dongeng di ingatan Bapak dan Ibu tak ada habisnya. Bahkan meskipun terjadi pengulangan, kami tetap menikmatinya karena tidak akan sama persis. Selalu ada perubahan entah intonasi ataupun tokoh utama-pendampingnya.

Kemampuan mendongeng berasal dari kemampuan bahasa tutur dari ingatan dan diolah dengan improvisasi khas Bapak Ibu. Aneka dongeng dari kisah Panji adaptasi sejarah Jenggala, fabel dengan penokohan binatang ataupun pewayangan dengan besutan untuk pikiran kanak-kanak.

Seiring waktu sebagian tugas mendongeng bergulir pada si S1pembarep (sulung). Weladalah aspek ingatan dikerahkan. Menjadi pendongeng ala Bapak ataupun Ibu tentu tak sanggup. Alampun menuntun bahwa pada dasarnya setiap titah adalah pendongeng.

Era berubah sewaktu kami mengawali peran sebagai orang tua, ketersediaan buku dongeng maupun kaset dongeng berlimpah. Namun kebiasaan lisan bercerita tetap berlaku. Yang berubah adalah respon si pendengar yang lebih kritis.

Mendengar cerita Cindelaras dari emak dan bapaknya dengan alur dan gaya bahasa yang berbeda mereka sudah bertanya loh koq beda. Apalagi saat mereka belajar dan mulai lancar membaca cerita aslinya.

Untuk 3 jagoan kecil, kami jarang mendongeng kisah pangeran dan putri, menurut mereka kurang seru. Pilihan jatuh pada model fabel, kisah dengan pelaku utama hewan. Cerita yang sangat lekat buat mereka adalah dongeng "Tiga Babi Kecil".

Untuk bercerita pada anak-anak kecil kini, pendongeng perlu update bacaan dongeng. Agar dongeng tetap kontekstual sesuai dengan zamannya. Menimba ilmu dari dongeng verbal maupun digital yang kini tersedia dengan sajian memikat.

Hari Dongeng Sedunia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline