Selembar batik bukan hanya sekedar sajian bahan pakaian. Batik adalah kekayaan luhur budaya bangsa. Tak hanya kemasan teknik, tertuang filosofi yang hendak diwartakan melalui aneka sajian pola.
Menyimak pola kain batik di beberapa daerah selalu menarik. Batik merupakan rancangan komunikasi visual. Visualisasi warta dalam pola batik. Bojonegoro secara cerdas arif melukiskan potensi daerahnya dalam selembar kain batik, mari simak kearifan lokal batik Jonegoroan ini.
Pari Sumilak dan Jagung Miji Emas, visualisasi pangan
Pari Sumilak alias motif padi. Pari merujuk padi, sumilak bermakna menguning siap dituai. Pari sumilak ungkapan bahasa Jawa yang menjanjikan Bojonegoro siap memenuhi kebutuhan pangan berupa padi (Oryza sativa) bagi warganya.
Kecukupan pangan menjadi dasar ketenteraman warga diekpose cantik melalui motif pari sumilak ini. Luas lahan sawah mencakup 78 677 ha, dengan luas panen 151 842 ha, mengindikasikan penggunaan lahan yang efektif efisien, dengan 2 kali tanam per tahun. Produksi mencapai 963.137,12 ton (Kabupaten Bojonegoro dalam Angka, 2018).
Jagung Miji Emas alias motif jagung. Jagung miji (berbiji) emas (logam mulia berharga). Alam Bojonegoro sangat mendukung pertumbuhan budidaya jagung. Pemda Bojonegoro seolah mewartakan, kami siap memenuhi kedaulatan pangan, sumber pangan kami bukan hanya beras namun juga jagung (Zea mays).
Luas panen jagung mencapai 51 949 ha, dengan produksi 296.091,95 ton (Kabupaten Bojonegoro dalam Angka, 2018). Ketersediaan jagung dilambangkan sebagai emas dalam pola jagung miji emas. Pangan berharga yang sepadan dengan beras.
Batik Woh Roning Pisang dan Pelem Suminar, visualisasi potensi buah-buahan
Woh Roning Pisang alias motif pisang. Woh (buah) Roning (ron=daun) Pisang. Bojonegoro juga dikenal dengan kota ledre, penganan mirip egg roll dengan bahan dasar pisang (Musa sp). Betapa ledre merangkum pemanfaatan materi lokal, menyerap banyak tenaga kerja sehingga menjadi bagian dari derap ekonomi daerah.
Pelem (mangga) suminar (bersinar). Batik dengan visualisasi mangga (Magnifera indica). Sebagai daerah dengan iklim kering tegas, Bojonegoro sangat cocok untuk mangga. Potensi unggulan yang divisualisasikan dalam motif pelem suminar.
Berdasarkan luasan panen dan produksinya, buah-buahan yang menonjol di Kabupaten Bojonegoro adalah pisang, diikuti mangga, belimbing dan mulai diintroduksi salak.