Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Griya Gandum Tropis dan Keseimbangan Ekologis

Diperbarui: 21 Januari 2019   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Griya Gandum Tropis (dok pri)

Ingin menikmati hamparan gandum menguning keemasan di daerah tropis? Atau meneguk sesloki jus wheat grass kaya nutrisi?

Mari tengok griya gandum tropis yang berada di lereng G. Merbabu dan G. Telomoyo. Berada di kebun percobaan Fak. Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW. 

Tepatnya di dusun Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Menempati gedung berupa piramida, menjadi sarana pembelajaran sesiapa yang berminat.

Mengikuti kunjungan para mahasiswa dari Prodi Agroeknologi, 16 Januari 2019 yang lalu, ini beberapa hal yang menarik. Dikawal langsung oleh Bapak Fathurrahman, S.P., M.P. selaku Dekan Fakultas Fakultas Pertanian Perikanan, UNTAG Banyuwangi, Jawa Timur. Diterima oleh Ibu Dr. Tinjung Mary Prihtanti, S.P., M.P. Dekan FPB UKSW, ketua pusat studi gandum, Ir. Djoko Murdono, M.P.

Teruna Agroteknologi UNTAG Banyuwangi di ladang gandum berlatar G. Telomoyo (dok pri)

Griya Gandum Tropis
Gandum merupakan salah satu sumber pangan bagi masyarakat Indonesia. Instansi yang terkait dengan penelitian dan pengembangan komoditas ini adalah Balit Sereal yang berada di Maros, Sulawesi Selatan.

Realisasi gagasan griya gandum tropis dicanangkan sejak Mei 2017. Menjadi bagian dari perjalanan penelitian gandum oleh Pusat Studi Gandum Tropik FPB UKSW per tahun 2000. Bermula dari domestikasi varietas Dewata, menemani Selayar dan Nias pendahulunya di Nusantara.

Apa saja yang dapat dinikmati di griya gandum tropis? Sejumlah dokumentasi proses budidaya gandum. Ada pula koleksi hama yang menyerang pertanaman. Hingga proses pasca panen sederhana yang siap diadopsi oleh petani sekitar.

Pertanyaan yang sangat sering diutarakan adalah, mampukah kita memenuhi gandum dengan menanam sendiri dan menutup kran import? Jawaban yang tidak sederhana karena neraca kebutuhan sangat tak sebanding dengan kemampuan produksi.

Awal penanaman adalah menjawab kemampuan adaptasi. Menyediakan peluang dan alternatif keragaman sumber pangan. Hingga menjadikannya sebagai variasi pola tanam pemutus rantai siklus hama penyakit semisal pada pertanaman tembakau.

Salah satu ide besarnya, bagaimana gandum lokal menjadi daya ungkit industri makanan rumahan. Pengubahan pola konsumsi dari bulir (grain) menjadi tepung (flour). Begitu tepung gandum dicampur dengan aneka komposisi dengan tepung lokal semisal tapioka, garut dan aneka umbi-umbian jadilah aneka penganan.

Bukan masalah ganti mengganti namun saling melengkapi. Tidak mengubah pola konsumsi pangan lokal namun mewarnainya sehingga pangan lokal tetap berjaya dikawannya. Semisal tampilan bubur Manado yang kaya pangan lokal dan beragam nilai gizinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline