Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Eksotisme Betari Durga di Candi Sambisari, Yogyakarta

Diperbarui: 19 Desember 2018   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Sambisari Yogyakarta (dok pri)

Eksotisitas Candi Sambisari Yogyakarta sungguh kawentar. Atribut candi bawah tanah, adalagi sebutan candi yang tertimbun material Merapi menggugah kekaguman pengunjung. Keberadaan arca Betari Durga juga mencubit perhatian.

Betari Durga? Dewi bertangan beberapa pasang. Senada dengan ungkapan kekaguman kepada Ibu yang memiliki 'beberapa pasang tangan' untuk mengasihi keluarganya. Semakin menarik menguliknya jelang peringatan hari Ibu.

Eksotisitas Betari Durga Mahisasuramardini di Candi Sambisari

Arca Betari Durga Mahisasuramardini di Candi Sambisari berada di relung tembok Utara, bagian utama candi. Relung bagian Timur ditempati oleh arca Ganesha. Sedang di relung Selatan bermukim Arca Agastya, Sang Syiwa Mahaguru.

Betari Durga Mahisasuramardini di Candi Sambisari (dok pri)

Betari Durga adalah istri Dewa Syiwa, ibunda Ganesha dewa pengetahuan. Gambaran keluarga yang saling mengisi. Menjalankan fungsi berbeda untuk 'menghidupi' makna keluarga.

Mahisasuramardini merupakan gabungan dari mahisa, asura dan mardini. Mahisa berasal dari kata mahesa atau sapi lembu yang juga kerap disebut nandi. Asura adalah raksasa lambang kejahatan. Mardini bermakna melenyapkan.

Betari Durga Mahisasuramardini, dewi Durga yang melenyapkan kejahatan, keangkaraan yang menyaru rupa sebagai lembu. Menjadi perlambang dewi kemenangan, sang pembasmi dan pelindung keluarga hingga alam ciptaan. Menjelma menjadi ibu tangguh bagi keluarganya.

Durga dan Ganesha (dok pri)

Mari simak penggambaran Durga Mahisasuramardini di relung Utara candi Sambisari ini. Durga dipahatkan berdiri di punggung sapi nandi. Bertangan empat pasang. Satu tangan menekan kepala nandi sang asura, satu tangan memegang bunga dan enam tangan masing-masing memegang gada, panah, pedang, cakram, busur dan perisai.

Bersenjatakan lengkap, tak jumawa dengan tetap berperisai, mengalahkan asura dengan sesanti pemujaan melalui bunga puja. Sensualitas kewanitaan juga digambarkan melalui pakaian yang dikenakan, senyum tersungging di bibir. Perpaduan ibu dengan karakter feminin sekaligus gagah perkasa.

Agak berbeda dengan penggambaran Durga di daerah pemuja Syiwa, semisal India. Durga digambarkan berwahana atau mengendarai dawon atau macan. Ada kesamaan perangkuman sifat feminin keibuan serta keperkasaan bersenjata lengkap.

Durga menjadi simbol ibu illahi. Menjunjung ketakwaan kepada Sang Maha, meningkatkan ketrampilan diri mengalahkan aneka gangguan keluarga. Kendala ekonomi, pendidikan anak dilibasnya demi kesejahteraan keluarga. Menjaga tatanan moral dan kebenaran dalam dunia kecil keluarga hingga alam semesta. Tetap tampil cantik menawan melakukan perawatan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline