Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Flora dan Fauna Unggulan Sulawesi Utara dalam Selembar Batik

Diperbarui: 21 Juli 2017   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengisi waktu menunggu keberangkatan penerbangan dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, saya mengamati batik yang dipajang di gerai cindera mata. Menarik sekali selain kain khas oleh-oleh Manado, Minahasa Bumi Nyiur Melambai yaitu bordir kerawang dan kain bentenan terdapat batik dengan motif flora (Rerouwan) dan fauna (Resouan) yang menarik. Keunggulan fauna flora, potensi alam unggulan dan andalan Sulawesi Utara yang dituangkan dalam selembar kain batik

Fauna Identitas Sulawesi Utara

Batik Manado dengan elemen burung hantu, anoa dan tangkasi (dok pri)

Fauna identitas Sulawesi Utara adalah Tarsius tarsier dengan nama lokal tangkasi. Tangkasi, primata berukuran kecil dengan rambut bulu kelabu, memiliki sepasang mata berukuran besar sebagai makluk nokturnal yang beraktivitas di malam hari. Hidup di pepohonan dan populasinya terancam menurun oleh kegiatan deforestasi. Berbagai upaya konservasi dilakukan. Semoga dengan batik dengan elemen gambar tarsius meningkatkan kesadaran melindungi fauna identitas Sulawesi Utara ini. Selain elemen Tangkasi juga terdapat gambar burung hantu dan Anoa.

Bumi Nyiur Melambai

Batik Bumi Nyiur Melambai (dok pri)

Sebutan bumi nyiur melambai menggambarkan betapa pentingnya tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) bagi warga Minahasa. Berdasarkan "Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kelapa 2014 - 2016", pada tahun 2014 Sulawesi Utara memiliki 263.915 ha kebun kelapa yang terdiri dari 33.571 ha kebun tanaman belum menghasilkan 216.208 ha kebun produktif dan 14.136 ha kebun rusak dengan total produksi 274.409 ton. Produktivitasnya mencapai 1.269 Kg/ha melebihi produktivitas nasional yang 1.135 Kg/ha. Tanaman kelapa ini menjadi tumpuan kehidupan 194.615 petani.

Minahasa melambung dengan kopra, penganan khas klapertart berbahan kelapa muda dan kenari yang lezat. Potensi lokal yang kaya dengan kearifan lokal betapa setiap bagian tanaman kelapa bernilai tinggi. Banyak peristiwa dalam kehidupan manusia lekat dengan simbol cengkir (kelapa sangat muda) dan janur (daun muda kelapa). Sebagai penghargaan dan pengharapan masyarakat Sulawesi Utara atas kelapa maka disematkannya dalam motif batik.

Ketika Cengkih Berbunga

Batik ketika cengkih berbunga(dok pri)

Tanaman cengkih (Syzigium aromaticum) salah satu tanaman yang kaya dengan berkat sekaligus perjalanan panjang kisah pengkhianat. Mulai dari era pendudukan hingga ruwetnya regulasi perdagangannya. Tanaman cengkih masih menjadi produk perkebunan andalan masyarakat Sulawesi Utara. Hampir seluruh bagian tanaman mengandung minyak atsiri dan bagian tanaman yang paling berharga adalah bunga. Ketika cengkih berbunga adalah saat hati petani cengkih berbunga-bunga harapan kesejahteraan.

Berdasarkan Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Cengkih 2014 - 2016, pada tahun 2014 Sulawesi Utara memiliki 74.900 ha kebun cengkih yang terdiri dari 19.700 ha kebun tanaman belum menghasilkan, 48.378 ha kebun produktif dan 6.822 ha kebun rusak dengan total produksi 8.318 ton. Produktivitasnya mencapai 172 kg/ha jauh lebih rendah dari produktivitas nasional yang 392 Kg/ha bahkan dari wilayah Sulawesi yang mencapai 380 Kg/ha. Tanaman cengkih ini menjadi tumpuan kehidupan 72.066 petani.

Tentunya dibutuhkan tekad, kerja keras dan kerja sama dari banyak pihak untuk meningkatkan produktivitas komoditas cengkih ini. Batik dengan elemen bunga cengkih cantik ini kiranya menjadi sesanti, penyemangat bersama agar masa kejayaan cengkih menghampiri Bumi Nyiur Melambai

Pala Rempah Prestisius

Batik berelemen pala (dok pri)

Pala (Myristica fragrans) bernilai tinggi sebagai rempah-rempah, salah satu komoditas perdagangan yang sangat penting. Bagian tanaman yang dipanen dan bernilai ekonomi tinggi adalah biji, salut biji atau fuli dan daging buahnya. Saat buah masak, kulit dan daging buah buah membuka dan memperlihatkan biji yang terbungkus fuli yang berwarna merah cantik. Alam mengajarkan kesabaran untuk menunggu saat buah siap panen dengan hasil yang optimal.

Berdasarkan Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Pala 2015 - 2017, pada tahun 2015 Sulawesi Utara memiliki 19.374 ha (8.712 ha produktif) kebun pala seluruhnya berupa perkebunan rakyat, dengan total produksi 4 .321 ton. Produktivitasnya mencapai 496 kg/ha melebihi produktivitas nasional yang 479 Kg/ha. Tanaman pala ini menjadi tumpuan kehidupan 25.953 petani.

Masyarakat Minahasa mematrikan kehangatan pala rempah prestisius ini dalam salah satu elemen batiknya. Kiranya pala tetap menjadi prestasi dan prestise subsektor perkebunan dan elemen kesejahteraan bumi Minahasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline