Hai, perkenalkan namaku Nozayla Vilza Rahels. Aku biasa dipanggil Rahel. Aku lahir di Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi, tanggal 29 April 2010.
Aku lahir dari pasangan suami istri yang biasa kupanggil dengan sebutan Abak Ed dan Mama El. Abak bekerja sebagai Wiraswasta, sedangkan mama sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di rumah sakit. Abakku sangat suka membuat kerajinan-kerajinan baru, seperti lemari dari kayu dan lainnya. Sedangkan mamaku suka memasak dan mencoba resep-resep baru yang membuatku terkagum dengan kebiasaan mereka.
Kami sekeluarga menganut agama Islam. Pada bulan Ramadhan, kami biasanya melakukan shalat Isya dan Tarawih berjamaah di rumah dengan abak sebagai imam, lalu lanjut dengan tadarus Al Quran bersama-sama. Pada hari biasa, abak sering shalat berjamaah ke masjid, tapi hanya shalat shubuh saja. Sedangkan mama lebih sering shalat di rumah bersamaku dan adik-adikku.
Aku memiliki dua adik perempuan. Adik pertamaku bernama Sahla. Dia sangat bandel jika dimintai tolong sesuatu. Tapi, dia sangat rajin membersihkan rumah. Berbanding terbalik dengan Hana, adik keduaku. Adik keduaku ini, dia suka dimintai tolong, tetapi juga suka mengotori rumah. Meskipun begitu aku tetap menyayangi mereka berdua, sama seperti aku menyayangi kedua orang tuaku.
Aku sangat suka membaca. Bukan membaca buku pelajaran, tetapi membaca novel dan cerpen. Tapi, jika dalam buku pelajaran itu ada materi kesukaanku, maka dalam 1 hari itu akan kuhabiskan untuk membacanya. Meskipun begitu, aku tetap lebih suka membaca novel ketimbang buku pelajaran.
Aku mempunyai cita-cita menjadi Dokter. Apa alasan utamaku ingin menjadi Dokter? Karena aku ingin melanjutkan pekerjaan mama. Alasan lainnya mengapa aku ingin menjadi Dokter, karena ini salah satu permintaan terakhir kakek. Cita-citaku ini datang dari diriku sendiri, bukan paksaan dari orang tua meskipun mereka juga berharap aku bisa mencapainya. Kelak jika dewasa nanti, aku ingin membuat bangga orang tuaku dengan menggapai cita-citaku dengan sungguh-sungguh.
Dulu sebelum masuk TK, aku tidak ada Paud. Aku tidak tau alasan pastinya. Tapi kata abak, alasan dia tidak memasukkanku Paud, agar aku bisa masuk SD lebih cepat. Tapi aku rasa bukan itu alasan pastinya, ada hal lain. Hanya saja aku tidak tau apa alasannya. Saat kutanya lagi apa alasan lainnya, abakku bilang bahwa dia tidak terlalu ingat apa alasan lainnya. Alhasil aku masih bertanya tanya soal itu.
Pendidikanku dimulai di TK RA Al Quran Thawalib Padang Panjang. Sekolahku itu berjarak sekitar 550 M dari rumah. Karena waktu itu aku masih kecil, jadi aku selalu diantar abakku menggunakan motor ke sana. Disana, aku menjadi murid kedua tercepat dalam menamatkan Kibar C, di saat teman-temanku masih Kibar B dan Kibar A.
Aku melanjutkan pendidikanku menuju jenjang SD saat berumur 6 tahun di MIUT Thawalib Padang Panjang. Berlokasi sama dekatnya dengan TK-ku dulu. Atau bisa dibilang tempat SD-ku tepat berada didepan TK-ku dulu. Hanya dibatasi dengan lapangan upacara bendera. Biasanya, lapangan itu juga digunakan anak-anak TK untuk senam pagi bersama. Salah satu prestasi terakhirku di MIUT, menjadi juara 3 pada kelas 6 SD dan menjadi murid peringkat 4 dari 90 murid tertinggi dalam UAM (Ujian Akhir Madrasah). Sebenarnya itu bukan prestasi sih, hanya bentuk apresiasi untuk diri sendiri aja.
Saat ini aku bersekolah di sekolah favoritku, MTsN Padang Panjang. Awalnya, saat mama bilang dia ingin memasukkanku ke MTsN, aku sedikit ragu. Karena aku tidak terlalu percaya diri untuk lulus disana. Tapi, setelah belajar dan mencoba menjawab soal-soal tahun sebelumnya, akhirnya aku bisa melewatinya dan lulus disana. Aku sangat bahagia waktu itu, juga mama.
Awal kelas 7, aku hanya akrab dengan teman-teman dari SD-ku. Kami bertiga selalu pergi bersama-sama kemanapun. Dan bahkan kami memiliki julukan "Trio Anak Pintar". Kenapa? Karena kami pernah meraih juara kelas bersama-sama. Khansa juara 1. Aku juara 2. Dan Aliya juara 3. Itu benar-benar kebetulan luar biasa.