Lihat ke Halaman Asli

NOWITA AYU SOKAWATI

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Pengalaman Terbaik Prodi Pendidikan IPA

Diperbarui: 12 Desember 2023   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Mahasiswa Asistensi Mengajar IPA bersama Guru Pamong (Dokpri)

Program Asistensi Mengajar merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka yang aktivitas pembelajarannya dilakukan secara kolaboratif dengan satuan pendidikan lainnya. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada masyarakat. SMP N 1 Bululawang merupakan salah satu satuan pendidikan yang bekerja sama dengan program Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang. Program Asistensi Mengajar di SMP N 1 Bululawang tahun pembelajaran 2023/2024 diikuti oleh 12 mahasiswa dari tiga program studi, yang meliputi 6 mahasiswa dari program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 3 mahasiswa dari program studi Pendidikan Matematika, dan 3 mahasiswa dari program studi Pendidikan Seni Tari dan Musik.

Program Asistensi Mengajar ini, dilaksanakan selama 18 pekan pekan dengan pelaksanaan bagian akademik, non-akademik, dan administrasi. Kegiatan akademik meliputi pembuatan perangkat pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar. Masing-masing mahasiwa Pendidikan IPA mendapatkan 2 kelas dalam kegiatan belajar-mengajar. Kelas yang diampu oleh mahasiswa Asistensi Mengajar terdiri dari kelas 7 dan 8. Selama pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA menggunakan metode pembelajaran kooperatif learning dengan berbagai model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan selama program Asistensi Mengajar diantaranya Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery Learning, Inquiry learning, Teams Game Tournament. Penggunaan berbagai model pembelajaran yang beraneka ragam ini disesuaikan dengan materi yang akan dicapai dan agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

Gambar 2. Kegiatan akademik pembelajaran IPA di kelas (Dokpri)

Kegiatan non-akademik terdiri dari kegiatan non-akademik bersama seluruh mahasiswa Asistensi Mengajar dan non-akademik program studi. Kegiatan non-akademik oleh seluruh Mahasiswa Asistensi Mengajar meliputi pembuatan program kerja, meliputi vertical garden, slogan edukatif, peringatan Maulid Nabi, mading, perawatan kolam ikan. Sedangkan, kegiatan non-akademik program studi meliputi pembuatan Herbarium bersama siswa OSN dan pembuatan poster bertema Fungsi dan Struktur Tubuh Makhluk Hidup.

Kegiatan non-akademik Herbarium dilaksanakan bersama dengan siswa OSN di SMP N 1 Bululawang yang didampingi oleh guru pamong. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pengenalan kepada siswa mengenai herbarium itu sendiri. Pertemuan kedua diisi dengan pembuatan herbarium bersama siswa OSN. Pada pertemuan sebelumnya, siswa dibagi menjad beberapa kelompok dan pada pertemuan selanjutnya, siswa diminta untuk membawa tanaman yang sudag ditentukan sebelumnya. Pertemuan ketiga, siswa diminta untuk mengklasifikasikan tanaman yang telah dibuat herbarium yang kemudian akan dipresentasikan pada pertemuan keempat. Klasifikasi tanaman ini berguna agar siswa mengetahui jenis tumbuhan yang ada disekitarnya. Selain, mengklasifikasikan tanaman yang dibuat herbarium, siswa juga diminta untuk menghias herbarium yang telah dibuat sesuai dengan kreativitas masing-masing. Herbarium yang telah dibuat akan dikumpulkan dan dipasang pada mading atau dinding laboratorium IPA.

Gambar 3. Proses pembuatan herbarium bersama OSN IPA (Dokpri)

Program kerja poster dilaksanakan bersama seluruh siswa kelas VIII di SMP N 1 Bululawang. Poster yang dibuat bertema tentang Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup yang terbagi menjadi empat subbab yaitu Sistem Peredaran Darah, Sistem Pernapasan, Sistem Pencernaan, dan Sistem Ekskresi. Tema yang diambil merupakan bagian dari materi Bab 2 kelas VIII sehingga siswa yang dilibatkan dalam pembuatan adalah siswa kelas VIII sekaligus sebagai suatu bentuk tugas proyek. Dalam pelaksanaannya pembuatan poster dilakukan secara berkelompok, pada satu kelas siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Seluruh siswa terlibat aktif dalam pembuatan poster. Siswa diberikan kebebasan untuk membuat poster secara digital maupun manual sesuai dengan keahlian dan kreativitas masing-masing. Konten isi dari poster dapat berupa organ-organ beserta fungsinya, penyakit pada organ, serta cara menjaga kesehatan sistem organ. Pembuatan poster sebagai media kratif penyampain pesan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan, kreativitas, dan inovasi siswa. Dengan pengemasan dan desain yang menarik diharapkan siswa akan lebih tertarik dan lebih mudah dalam mempelajari materi struktur dan fungsi tubuh makhluk hidup. Hasil poster yang telah dibuat selanjutnya dipasang pada mading dan laboratorium IPA sebagai media pembelajaran IPA.

Gambar 4. Pemasangan poster IPA di madding sekolah (Dokpri)

Secara keseluruhan, pelaksanaan Program Asistensi Mengajar yang telah dilakukan di SMPN 1 Bululawang berjalan dengan baik berkat dukungan, bimbingan, kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak. Selama proses Asistensi Mengajar ini, kami memperoleh pengetahuan baru dan pengalaman berharga sebagai bekal untuk menjadi calon pendidik yang kompeten dimasa yang akan mendatang. Oleh karena itu, harapan kami adalah agar kegiatan ini terus ditingkatkan agar kedepannya dapat memberikan manfaat yang lebih besar, baik bagi kampus, sekolah, maupun bagi mahasiswa.

Salam hangat,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline