Lihat ke Halaman Asli

novy khayra

Aspire to inspire

Membaca Sejarah G30S dalam Perspektif Reformasi Alternatif

Diperbarui: 2 Oktober 2021   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film G30S/PKI Sumber: Dok.PPFN

Dalam dunia yang penuh dengan versi kebenaran, tidak terkecuali sejarah. Argumentasi yang akan saya paparkan ini hanyalah salah satu alternatif membaca sejarah G30S yang akibat peristiwa keji tersebut tiap tanggal 30 September dikibarkan bendera setengah tiang dan pada tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila?

Kemudian muncul pertanyaan: Apakah sejarah tentang G30S yang kita pelajari saat sekolah sepenuhnya benar? benarkan PKI sedemikian ganasnya sehingga perlu ditakuti terlebih jika bangkit? Benarkah Perubahan politik yang radikal dari Orde Lama ke Orde baru tanpa Pemilu semata-mata salah PKI? Atau jika benar adalah konspirasi antara CIA dan Orde Baru bagaimana menerjemahkannya?

Pemahaman Kita Selama Ini tentang PKI

Selama ini kita didoktrin bahwa PKI adalah jebolan Partai pemberontak yang kejam, membantai ulama dan melakukan penyiksaan terhadap para Jendral dan jasadnya dimasukkan ke Lubang Buaya. Kisah kekejaman PKI bahkan khusus dibuat karya film berjudul "Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI". Tak hanya itu, menonton G30S bahkan sempat diwajibkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga banyak dari kita yang ketika disebut tentang PKI, mindset kita sudah terbayang sebagaimana yang tergambarkan dalam film tersebut.

PKI dibenci karena menyimpan semiotika sebagaimana yang digambarkan dalam film. PKI yang merupakan singkatan dari Partai Komunis Indonesia diidentikkan dengan Ateis. Ateis yang berarti orang tidak mmepercayai Tuhan. Karena tidak percaya Tuhan maka tidak takut pada Tuhan dan tidak takut pada apapun. Karena tidak takut apapun maka melakukan pembantaian. Begitu logika yang dibangun oleh propaganda tentang PKI atau komunisme pada zaman Orba.

Persamaan Jalan Logika  PKI dan Al-Qaeda

Di Timur tengah banyak organisasi-organisasi ekstrimis/ militan, seperti Taliban (yang telah berhasil mengambil alih pemerintahan), ISIS, Al-Qaeda, dan sebagainya. Kesamaan organisasi-organisasi ini adalah ingin mewujudkan pemerintahan khilafah di Timur Tengah dimana tidak sesuai dengan pemerintahan di negara-negara Timteng yang sedang berdiri saat ini. Cara untuk mewujudkan impian tersebut tidak jarang sangat ekstrim seperti melakukan pembantaian terhadap kaum kafir dan bom bunuh diri seperti yang populer pada tahun 2000-an.

Bom bunuh diri yang terjadi dibeberapa belahan dunia ini diprakarsai oleh organisasi Al-Qaeda pimpinan Ossama Bin Ladden. Lebih tepatnya pada peristiwa 9/11 yaitu penabrakan pesawat pada gedung menara kembar  WTC yang ada di NewYork Amerika Serikat. Semenjak itu Al-Qaeda menjadi teror dengan terus melancarkan aksi bom bunuh diri dan dengan bangga meng-klaim sebagai pelakunya. Bahkan mengatasnamakan agama yaitu Islam.

Sejak peristiwa itu, gegara Al-Qaeda muncullah Islamofobia. Lebih-lebih digaungkan oleh media meistream di Amerika dan Eropa. Bahwasanya Al-Qaeda adalah organisasi Islam yang merupakan teroris. Paham terorisme ini diperintahkan dalam Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam. Dengan kata lain, umat Islam adalah teroris karena mereka melaksanakan perintah kitab suci yang terdapat ayat untuk melakukan terorisme.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline