kutunggu kau di bawah hujan ini, yang menitikkan semacam rindu rindu itu menajam dan membilur di kulit menciptakan retakan yang kunamai seperti nama jalan tempat anak-anak berlari menangkap bulir air yang luber dari ingatanku kutunggu kau di antara kenangan yang menjadi hujan di sore yang perlahan petang dan neon memedar menggantikan kunang-kunang yang kukejar dalam ingatan kutunggu kau di bangku taman, tempat masalalu terbaring seperti perempuan sakit yang kehilangan dengan syal kelabu yang menghangatkan katakata di bawah rintik malam kutunggu kau di tepi ingatan sambil kusandarkan rasa sakit yang meronta ingin dilahirkan ke dunia yang seputaran mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H