Lihat ke Halaman Asli

Travelling dan Makanan Halal

Diperbarui: 31 Juli 2022   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Tantangan seorang Muslim saat bepergian itu biasanya soal makanan. Setiap manusia perlu makan setiap hari.  Nah makanan yg pasti halal biasanya sulit dicari kalau kita bepergian ke tempat tempat yg penduduk muslimnya sedikit.

Sering skali ada yg beranggapan selama itu daging ayam,  daging sapi maka itu bisa kita makan,  padahal syaratnya bukan itu,  tapi dari awal proses potong sudah menentukan kehalalan makanan.

Ikan dan sayur bahkan kue dan rotipun belum tentu bisa dengan gampang kita makan,  karena kita harus pastikan makanan ini tdk diproses menggunakan alkohol dan sejenisnya atau tidak diproses dengan menggunakan unsur apapun dari binatang yg dilarang dikonsumsi umat Islam.

Di Gorontalo atau tempat lain di Indonesia, kalau mau beli kue sus,  klapertart atau puding biasa saya tetap tanya apakah mereka memakai Rhum di dalam makanan. Karena ini setahu saya termasuk jenis alkohol yg sering dipakai dalam kue untuk mengenakan makanan. Kalau ada,  maka sebaiknya dihindari.

Nahh kalau ke negara berbahasa Inggris atau bahkan kenegara tak berbahasa Inggris tapi menggunakan huruf latin,  lumayan mudah untuk mengidentifikasi makanan halal dan tidak karena hurufnya terbaca.

Ada daftar emulsifier dan pewarna makanan halal yg bisa peroleh listnya lewat Google atau Islamic center. Jadi kita bisa merujuk kesini saat harus beli makanan yg tak berlabel halal di luar negeri.

Yang lumayan repot kalau kita ke negara semisal Cina, Jepang, Korea,  tulisan di label makanan memakai aksara non latin sehingga sulit  mengidentifikasi makanan yang halal.

Kalau liat teman teman bepergian dan posting foto lagi makan,  pasti pikiran saya ke urusan halal ini, sering happy juga,  berarti di negara itu ada makanan halal,  karena teman teman saya berani makan.

Pada dasarnya produsen makanan di negara maju itu sangat transparan dengan ingredients satu produk makanan, karena ini bagian dari hak hidup hak asasi manusia. Sehingga hanya perlu ketelitian untuk memilih makanan yg akan kita makan. Memerlukan sedikit waktu ekstra di awal untuk cek dan ricek. Tapi pentinglah daripada menelan makanan yg tidak jelas.  

Selain itu, produsen makanan sangat terbuka dengan pertanyaan seputar produk. Ada hotline  yg bisa dihubungi untuk tanya tanya atau lewat email dll. Dan mereka akan dengan senang hati menjelaskan.  

Di Australia sering kami mengontak produsen untuk tanya tanya,  karena biasanya walau sudah tersertifikasi halal tapi label halal untuk alasan tertentu tidak dicantumkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline