Lihat ke Halaman Asli

Rezha Rizqy

Guru Biologi

Miskonsepsi Anak

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya pernah punya kesempatan mengajar anak Sekolah Dasar di tempat les-lesan (LBB Primagama). Anak-anak SD yang memang satu kelas itu (berisi 7 orang), memang semuanya berasal dari satu sekolah yang sama. Ternyata si pengurus Primgama emang sengaja menjadikan satu mereka, karena sekolah mereka yang spesial. Mereka bersekolah di salah satu Sekolah Internasional ternama di Surabaya. Berdasarkan cerita dari mulut mereka, saya jadi sedikit tahu perbedaan pola belajar mengajar di sekolah tersebut dan sekolah nasional pada umumnya.

Pertama, mereka menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Dalam hitungan anak usia SD mereka cukup mahir. Saya aja sampai harus mendengarkan dengan seksama dan berkonsentrasi penuh untuk bisa menangkap apa yang mereka perbincangkan. Tak jarang pula mereka bercanda dengan kawannya menggunakan bahasa Inggris. Kadang saat saya tak bisa menangkap maksudnya, jadi berburuk sangaka.

"Wah, jangan-jangan mereka ngrasani saya?"

Suatu kali pula saya memberikan permainan tebak-tebakan kepada mereka. Hal ini saya lakukan saat mereka mulai jenuh belajar. Tentu saja saya yang orang jawa tulen memberikan tebakan dari bahasa jawa, atau Indonesia. Seperti tebak-tebakkan, "Ada capung bertabrakan dengan pesawat terbang, siapa yang salah?" Dan tebakan-tebakan yang lain yang sekiranya bisa mereka bisa menjawab. Tapi, di saat saya terdiam agak lama untuk  memikirkan tebakan apa berikutnya yang akan saya berikan, salah seorang murid nyeletuk.

"Mbak gantian aku yang ngasih tebakan!"

"Silahkan!" jawabku singkat.

"Waidekit binge ladeto sol?"

Busyet dia ngomong pake Bahasa Inggris.

"Coba diulangi dek!" Ujarku. Dan setelah diulangi ketiga kalinya barulah saya bisa mendengar apa yang diucapkannya.

"Why the kids bring a ladder to the school?"

"Oooooh, aku tahu!" Jawabku yang kumaksudkan untuk penangkapanku pada maksud pertanyaanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline