Lihat ke Halaman Asli

Di Pundak Langit Desa

Diperbarui: 6 Desember 2024   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di rahim kampung, ibu menganyam awan dari puing-puing hujan

mengait angin yang melingkar di bilik waktu

dari fajar yang berdenyut lemah

hingga senja yang rebah di pangkuan malam

ibu menabur benih rindu di tanah yang pecah

berharap kelopak-kelopak harapan membungkus hari yang sunyi

sementara di serambi rumah yang renta

dinding-dinding bertutur tentang jiwa yang menguap

bersama asap tungku

berharap musim tak lagi alpha membawa pulang anak-anak yang

tersesat di sudut kota

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline