Lihat ke Halaman Asli

Novitasari Setyawan

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa MBKM UNS Gelar Workshop Bertajuk: Ecoprint, Kreativitas Tanpa Batas

Diperbarui: 13 Juni 2024   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dokumentasi pribadi

Kelompok Mahasiswa Hibah MBKM Solo Art Market UNS mengadakan workshop ecoprint pada Senin, 09 Oktober 2023. Bertempat di ruang 103, Gedung 2 Fakultas Seni Rupa dan Desain, workshop tersebut diikuti oleh mahasiswa studio grafis minor dan menghadirkan Harry Amore sebagai mentor.

Harry Amore merupakan seniman ecoprint di Kota Solo yang menekuni bidangnya dan merintis usaha sejak tahun 2019. Ia telah banyak membuat produk ecoprint terutama dalam bidang fashion seperti baju, jaket, topi, hingga sepatu. Karya-karyanya juga kerap mengikuti pameran di Solo Raya dan telah dipasarkan secara lokal bahkan hingga menembus mancanegara.

Ecoprint merupakan suatu mahakarya kolaborasi seni dan alam yang mampu menciptakan karya unik serta penuh nilai estetika. Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan para peserta mampu mengolah ide dan kreatifitas berdasarkan media seni yang ramah lingkungan.

Teknik pembuatan ecoprint yang diajarkan fokus pada teknik kukus atau steaming. Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain dedaunan atau tanaman, kain, tannin, pipa, plastic wrap, dan lakban. Daun yang ideal digunakan untuk ecoprint memiliki ciri-ciri khusus, pertama teksturnya harus kuat untuk menghasilkan cetakan yang jelas dan tahan lama. Daun dengan kandungan pewarna alami atau tannin, seperti daun jati atau daun mangga, seringkali memberikan hasil terbaik dalam proses ecoprint.

Langkah-langkah pembuatan karya ecoprint denga teknik steaming cukup panjang. Diawali dengan pencelupan kain kedalam cairan tannin secara merata kemudian penataan daun di atas kain sesuai motif yang dikehendaki. Selanjutnya kain ditutup dengan blankat dan plastic wrap lalu  digulung menggunakan pipa. Setelah itu gulungan kain diikat atau direkatkan dengan lakban dan dikukus selama kurang lebih dua jam.

sumber gambar: dokumentasi pribadi

Seluruh peserta tampak antusias mengikuti workshop dari awal hingga akhir. Ilmu dan pengalaman yang didapatkan sangat mahal dimana mereka dapat belajar cara kreatif menciptakan karya seni sekaligus ikut serta dalam kampanye pelestarian alam.

Karya yang dihasilkan dari workshop ini juga sangat memuaskan, dedaunan yang telah disusun menciptakan motif-motif unik dan estetik. Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn selaku dosen pembimbing mahasiswa hibah MBKM Solo Art Market mengungkapkan bahwa mempelajari ecoprint adalah suatu gairah seni dan bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Ecoprint merupakan inovasi dan sumber kreativitas tanpa batas.

sumber gambar: dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline